Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Arif, Lulus S2 Cumlaude dari UGM Hanya 1 Tahun

Kompas.com - 27/04/2024, 13:58 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Normalnya, rata-rata waktu untuk lulus kuliah jenjang S2 atau Magister dibutuhkan waktu sekitar dua tahun.

Namun, Arif Muazam bisa lulus hanya dalam waktu satu tahun dari Program Studi Magister Biologi, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pria berusia 39 tahun ini tercatat sebagai lulusan tercepat untuk program Magister pada Wisuda Program Pascasarjana, Rabu (24/4/2024).

Arif menyelesaikan pendidikan Magister dalam waktu 1 tahun 0 bulan. Arif juga berhasil lulus dengan menyandang gelar cumlaude.

Pada wisuda UGM kali ini, ada sebanyak 1.387 mahasiswa program magister, profesi, dan doktoral resmi menyelesaikan masa studinya di UGM.

Baca juga: Nadya, Penyandang Tunarungu Lulus Cumlaude dari ITS, IPK 3,88

Target lulus S2 secepatnya sejak awal

Arif sebelumnya merupakan lulusan S1 Fakultas Pertanian UGM, kemudian melanjutkan minatnya dengan mendalami perspektif biologi di tanaman pangan.

Ia mengaku memang menargetkan lulus secepatnya sejak awal, karenanya berbagai persiapan pun dilakukan untuk mendukung proses studinya.

"Sebelum kuliah sudah siap proposal riset dan kerja sama pendanaan, output publikasi minimal sebanyak tiga baik internasional minimal Q3 dan nasional minimal akreditasi Sinta 2," tuturnya, dilansir dari laman UGM.

Menurut Arif, sepanjang tahun 2017 hingga 2024, setidaknya ada 15 riset penelitian dengan topik tanaman pangan yang sudah dilakukan.

Beberapa di antaranya menilai pengaruh bahan organik terhadap produktivitas tanaman, hingga keragaman morfologis tanaman pangan yang tersebar di berbagai daerah.

Adapun judul tesis yang mengantar Arif meraih gelar S2 tercepat adalah Identifikasi Tanaman Morfologis dan Stabilitas Hasil Beberapa Genotip Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) di Gunungkidul DIY dengan dosen pembimbing disertasi Prof. Dr. Budi Daryono.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Teliti potensi tanaman pangan lokal sorgum 

Selain berkuliah, Arif ternyata sudah bekerja sebagai peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengharuskannya berada di kantor selagi kuliah.

Alih-alih menjadi beban, Arif justru membuatnya sebagai peluang. Tesis yang diajukan tidak hanya untuk mendapatkan gelar, namun juga mendukung kariernya di BRIN sebagai peneliti di bidang Optimasi dan Peningkatan Sustainable Development Goals (SDGs) Lokal Tanaman Pangan.

Melalui riset tersebut, Arif meneliti potensi tanaman pangan lokal, khususnya sorgum di daerah Gunungkidul, Yogyakarta.

Ditanya soal potensi sorgum, Arif menerangkan Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) merupakan salah satu tanaman pangan yang mampu tumbuh di daerah kering.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com