Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Minta Kampus Ikuti Pedoman Program Magang MBKM

Kompas.com - 05/04/2024, 17:02 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengimbau perguruan tinggi untuk berpedoman pada aturan dan buku panduan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam melaksanakan program magang.

Imbauan itu dikeluarkan Kemendikbud Ristek untuk mencegah kembali terjadinya kasus magang seperti di masalah program Ferienjob.

"Mengimbau perguruan tinggi agar melaksanakan program MBKM Mandiri berpedoman pada peraturan yang berlaku serta buku panduan MBKM," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Kiki Yuliati dikutip dari akun YouTube Tv Parlemen, Kamis (4/4/2024).

Baca juga: 10 Beasiswa S1-S3 yang Dibuka Setelah Lebaran, Tunjangan Besar

Kiki menjelaskan, setiap program magang yang akan dilakukan perguruan tinggi biasanya sudah melalui proses validasi oleh Kemendikbud.

Terkait Ferienjob, meski sudah resmi dari pemerintah Jerman, tapi belum divalidasi kecocokannya dengan aturan di Indonesia.

"Kami menyatakan memang Ferienjob program yang legal yang ada di pemerintahan Jerman, namun Ferienjob bukan bagian dari MBKM mengingat mengenai kriteria mengenai MBKM," ujarnya.

Selain itu, lanjut Kiki, ada beberapa kriteria Ferienjob yang tidak selaras dengan aturan MBKM, yakni salah satunya dari waktu pelaksanaan.

Kiki mengatakan, program magang MBKM dilakukan dalam waktu perkuliahan tertentu dan memiliki bobot perkuliahan setara 20 SKS.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Pertimbangkan Pramuka Jadi Kokurikuler Sekolah, Apa Itu?

Ferienjob dilakukan dalam waktu maksimal 90 hari, dilakukan pada masa libur perkuliahan, dan mahasiswa tidak memiliki beban pembelajaran selama mengikuti program tersebut.

"Maka ketentuan dari pemerintah Jerman selama mengikuti Ferienjob mahasiswa tidak boleh diberikan beban belajar, jadi ini satu hal juga Ferienjob tidak cocok menjadi bagian MBKM," ungkapnya.

Kiki menambahkan, program magang MBKM harus berkaitan dengan pembelajaran yang menguatkan kompetensi berkaitan dengan program studinya dan bukan pekerjaan fisik.

"Kalau menyebut MBKM maka hard skill dan soft skill harus ada di dalam program-program mereka itu," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com