KOMPAS.com - Staf Khusus Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Tatang Muttaqin mengharapkan, karya siswa yang berprestasi bisa dipasarkan lebih luas.
Dengan begitu, karya siswa-siswi di Indonesia tidak hanya sebatas dinilai di kelas saja.
"Jadi bisa lebih ada nilainya. Kalau bangun teknologi, maka kita dorong sampai bisa diuji dan masuk pasar," ungkap Tatang di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Baca juga: Kemendikbud: 50 Ribu Siswa Berprestasi Masuk Sistem Informasi Manajemen Talenta
Tatang menyatakan sedang serius menemukan cara mengidentifikasi karya siswa dengan baik.
Itu bertujuan, agar karya siswa bisa lebih mudah dipantau, didata, dan dikembangkan.
"Kita upayakan apa saja bidangnya, seperti siswa SMK menghasilkan desain baju yang sangat baik nanti didorong untuk ditemukan dengan bapak atau ibu di Kementerian, koperasi atau usaha kecil agar bisa dibangun hasil karya itu," jelas dia.
Dia meyakini bila dipertemukan dengan pasar, maka karya siswa lebih bermanfaat.
"Ini menjadi bagian penting yang kita bisa lihat, agar bisa menemukan jalan siswa kita sesuai dengan passion dan minatnya," ujar Tatang.
Tatang menyebut, sudah ada 50 ribu siswa berprestasi yang masuk dalam Sistem Informasi Manajemen Talenta.
"Tentu medalinya tidak hanya 50 ribu, pastinya lebih dari itu," kata dia.
Ke depannya, sebut dia, tidak hanya siswa berprestasi di nasional saja yang masuk dalam pendataan, tapi juga siswa yang juara di tingkat provinsi maupun kabupaten.
Baca juga: Kebijakan MBKM buat Waktu Tunggu Kerja Lulusan Perguruan Tinggi Lebih Cepat
Dengan masuknya data itu, maka semakin banyak data siswa yang berprestasi.
"Itu akan menjadi banyak datanya, dan tentunya akan lebih lengkap siswa berprestasi," tegas dia.
Dengan data yang lengkap, lanjut dia, maka Kemendikbud bisa memetakan daerah yang memiliki siswa dengan talenta besar.
Baca juga: Mendikbud Nadiem Sebut Ada 3 Transformasi Pendidikan Tinggi dan Vokasi
"Ini bisa memudahkan bapak atau ibu melihat capaiannya masing-masing di tiap daerah," pungkas Tatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.