Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem: Teknologi Tidak Akan Menggantikan Peran Guru

Kompas.com - 07/12/2023, 14:56 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menegaskan, teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan peran guru.

Menurut Nadiem, teknologi hanya akan menjadi salah satu sarana untuk memaksimalkan pengajaran tenaga pendidik.

"Kami di Kemendikbudristek selalu meyakini peran teknologi sebagai enabler. Teknologi tidak akan menggantikan peran guru, tendik, dan kepala sekolah," kata Nadiem melalui keterangan tertulis, Kamis (7/11/2023).

Baca juga: Mendikbud Nadiem Ungkap Alasan Ranking Indonesia di PISA 2022 Naik

Nadiem mengatakan, teknologi akan digunakan untuk memaksimalkan sumber daya manusia di bidang pendidikan serta mengakselerasi perubahan dunia pendidikan kearah yang lebih baik.

Saat ini, kata Nadiem, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah meluncurkan platform berbasis teknologi yakni Merdeka Belajar.

Pada platform itu ada beberapa hal yang bisa diakses mulai dari Rapor Pendidikan, (Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) ARKAS, dan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah).

Selama kurang dari dua tahun, platform Merdeka Belajar secara terintegrasi telah menjadi bagian dari penunjang operasional dan aktivitas pembelajaran bagi lebih dari 3 juta guru di Indonesia.

Nadiem melanjutkan, proses pengembangan teknologi pemerintah saat ini juga menghasilkan pendekatan yang lebih berorientasi pada pengguna.

Baca juga: 8 Beasiswa S2-S3 Luar Negeri, Uang Saku di Atas Rp 15 Juta Per Bulan

Jika awalnya model kerja sama yang digunakan berbentuk linear, di mana produk dikembangkan oleh vendor berdasarkan permintaan dan masukan Kemendikbudristek.

Namun kini semua proses perancangan produk teknologi melibatkan kolaborasi yang erat antara Kemendikbudristek dengan pemangku kepentingan.

Model kerja sama terbaru ini akan melakukan pengembangan produk teknologi melalui proses dialog untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna.

Semantara itu, Partner dan Asia Pacific Education Practice Lead Konsultan manajemen global independen Oliver Wyman, Claudia Wang melihat ada pergeseran global yang cukup baik di dunia pendidikan Indonesia.

"Ada pergeseran global yang menuju digitalisasi dan membuat pendidikan lebih cerdas. Meskipun tujuan umum untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam reformasi pendidikan serupa secara global, negara berkembang menghadapi tantangan unik," kata Claudia Wang.

Baca juga: 5 Beasiswa S1-S3 Luar Negeri Tanpa Wawancara, Cukup Kirim Berkas

Menurut Claudia, negara berkembang perlu fokus pada mengkontekstualkan strategi serta memprioritaskan kebutuhan yang paling mendesak di bidang pendidikan salah satunya melalui Gerakan Merdeka Belajar.

"Dalam hal ini, Indonesia dengan gerakan Merdeka Belajar menuju arah yang benar," ucap Claudia Wang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com