Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skor PISA 2022 Naik Jadi Bukti Guru Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19

Kompas.com - 05/12/2023, 20:37 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia pada tahun 2022.

Dalam pemeringkatan PISA 2022, Indonesia mengalami kenaikan lima sampai enam peringkat dari tahun 2018.

Baca juga: 4 Upaya Kemendikbud Tingkatkan Skor PISA 2022

PISA merupakan studi internasional yang menilai kualitas sistem pendidikan di 81 negara bagian Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD dengan berfokus pada literasi matematika, dengan tambahan analisa siswa untuk berpikir kreatif.

PISA diselenggarakan setiap 3 tahun untuk mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. PISA di Indonesia menggunakan sampel pada 14.340 siswa SMP, SMA, dan SMK di 413 sekolah selama bulan Mei - Juni 2022.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menyatakan, kenaikan peringkat PISA 2022 bisa menjadi cerminan bila Indonesia mampu melewati masa pandemi Covid-19.

Karena, potensi learning loss saat pandemi Covid-19 bisa ditekan dengan baik oleh para guru di Indonesia.

"Relatif kecilnya learning loss mencerminkan ketangguhan guru kita yang didukung berbagai program penanganan penanganan pandemi dari Kemendikbud Ristek," kata dia secara daring, Selasa (5/12/2023).

Nadiem juga menjelaskan ada akselerasi yang dilakukan Kemendikbud dalam menekan potensi learning loss. Seperti memberi bantuan kuota internet yang diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru.

Baca juga: Nadiem Perkirakan 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK hingga 2024

"Agar pendidikan dapat berjalan lewat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring," jelas Nadiem.

Kemudian, Kemendikbud juga menyediakan pelatihan guru secara daring lewat berbagai platform yang disediakan.

Bukan hanya itu saja, tersedia pula berbagai materi pembelajaran yang disiarkan oleh TVRI.

Lalu, salah satu inisiatif yang terbesar adalah memberikan pilihan kepada sekolah untuk melaksanakan kurikulum darurat. Kurikulum itu disederhanakan, agar guru bisa fokus melakukan pembelajaran yang esensial.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Merdeka Belajar Terus Berlanjut Meski Ganti Menteri

"Itu benar-benar mendukung literasi dan numerasi murid," tutup Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com