Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Punya 8 Kampus Kristen, Ini Daftarnya

Kompas.com - 01/12/2023, 18:25 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Muhammadiyah menjadi organisasi yang cukup menghargai toleransi, baik bidang pelayanan sosial, kesehatan hingga pendidikan.

Bukti toleransi itu terlihat di beberapa wilayah Indonesia yang dihuni mayoritas umat non-muslim.

Baca juga: 6 Kampus Muhammadiyah Berstatus Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Di bidang Pendidikan, Universitas Muhammadiyah sampai dijuluki sebagai kampus Krismuha (Kristen Muhammadiyah). Sebab, 70 sampai 80 persen mahasiswanya beragama Kristen dan Katolik.

Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengaku, saat ini sudah ada delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang masuk dalam kategori kampus Kristen Muhammadiyah.

Kedelapan PTM yang masuk dalam kampus Kristen Muhammadiyah adalah:

1. Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.

2. Universitas Muhammadiyah Sorong.

3. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Manokwari.

4. Universitas Muhammadiyah Papua di Jayapura.

5. Universitas Muhammadiyah Kupang.

6. STKIP Muhammadiyah Kalabahi di Alor.

Baca juga: 3 Mahasiswa Muhammadiyah Lulus Kuliah S1 Tanpa Skripsi, Ini Ceritanya

7. Universitas Muhammadiyah Maumere.

8. Universitas Muhammadiyah Manado.

"Meski mayoritas mahasiswanya adalah beragama Kristen dan Katolik, mereka hafal "lagu kebangsaan" Muhammadiyah, yakni Sang Surya yang selalu dinyanyikan pada acara-acara formal tertentu," ucap dia dilansir dari laman Muhammadiyah, Jumat (1/12/2023).

Namun, mars Muhammadiyah tersebut cukup dimaknai sebatas sebagai sebuah lagu saja, sehingga tidak mencampuradukkan urusan keimanan.

"Beberapa kampus Kristen Muhammadiyah itu, bahkan tak jarang yang mendatangkan pendeta atau dosen khusus untuk memberikan kuliah agama Kristen bagi mereka," jelas dia.

Terkait apakah ada bangunan gereja di kampus Kristen Muhammadiyah, dia mengaku tidak ada. Karena, di dekat kampus-kampus tersebut sudah ada gereja, sehingga tidak perlu dibangun gereja lagi.

Baca juga: Di Yogyakarta, Nadiem Sambangi Muhammadiyah Bicara Merdeka Belajar

"Tidak ada gereja, karena tidak jauh dari kampus sudah ada gereja," pungkas Sayuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com