Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Terapkan Metode Wolbachia, Upaya Lindungi Anak dari DBD

Kompas.com - 03/11/2023, 14:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini, Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.

Hal itu bisa dilihat dari data Kemenkes mencatat ada 131.265 kasus DBD di Indonesia pada 2022. Dari jumlah itu, 40 persen adalah anak usia 0-14 tahun. Bahkan untuk jumlah kematian mencapai 1.135 kasus.

Menurut Chief of Partnership, Strategy Program and Operation – Save the Children Indonesia Erwin Simangunsong, angka kasus ini bukan hanya sekedar jumlah, tetapi ada hak kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang dipertaruhkan.

Maka dari itu, perlu metode agar kasus DBD bisa turun. Seperti metode Wolbachia. Ini merupakan terobosan dari organisasi World Mosquito Program (WMP) yang telah diimplementasikan di 14 negara sejak tahun 2011, termasuk Indonesia.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: 3 Penyakit Muncul di Musim Kemarau, Termasuk DBD

Wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 50 persen serangga yang ada di bumi dan dinyatakan aman untuk manusia, hewan dan lingkungan.

Selain itu, Wolbachia mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga tidak menularkan penyakit dengue, Zika dan chikungunya.

Di Indonesia Wolbachia WMP pertama kali dilakukan di Yogyakarta. Hasilnya metode Wolbachia ini terbukti berhasil menurunkan 77 persen kasus DBD dan 86 persen rawat inap di rumah sakit.

"Metode Wolbachia ini menjadi inovasi baru untuk mencegah kasus DBD terus bertambah. Anak dan masyarakat harus dilindungi dari DBD," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2023).

Dijelaskan, Kemenkes telah mengevaluasi hasil penyebaran nyamuk di Yogyakarta dan menyatakan bahwa cukup bukti untuk memperluas manfaat Wolbachia WMP guna melindungi jutaan orang di Indonesia dari DBD.

Melalui Keputusan Menteri Kesehatan No 1341 Tahun 2022 metode Wolbachia di implementasikan di 5 kota lainnya yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Baca juga: Webinar UGM: Wolbachia, Inovasi Baru Penanggulangan DBD

Sebagai mitra pembangunan pemerintah, Save the Children Indonesia bersama dengan Yayasan Kerti Praja dan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng terus berupaya melakukan pencegahan DBD.

Yakni dengan melibatkan seluruh pihak termasuk masyarakat sejak awal tahun 2023. Hal ini meliputi edukasi dan peningkatan kesadaran kepada masyarakat.

Antusias dan penerimaan masyarakat Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng sangat tinggi. Survey menunjukkan sebanyak 95,63 persen mendukung implementasi metode Wolbachia di lingkungan mereka.

Ade sedih tak bisa sekolah karena DBD

Hal ini didasari dari pengalaman keluarga yang pernah merasakan dampak buruk dari Demam Berdarah Dengue (DBD).

Seperti dialami oleh anak atau siswa yang pernah mengalami DBD di Denpasar, Ade (14). Dia merasakan sakit ketika terkena DBD.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com