Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Terapkan Metode Wolbachia, Upaya Lindungi Anak dari DBD

Kompas.com - 03/11/2023, 14:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

"Saya sedih gak bisa ke sekolah karena kena DBD, saya gak kuat rasanya gak enak sekali. Saya nginep di rumah sakit sekitar 9 harian," kata dia.

"Semoga metode Wolbachia ini bisa terus berjalan, saya berharap tidak ada lagi yang sakit bahkan meninggal karena DBD," harap Ade.

Sementara dr. Anak Agung Ayu Candrawati, M.Kes., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar mengatakan, pertengahan November 2023 ini, penerapan metode Wolbachia DBD akan memasuki masa awal.

Yakni penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng.

Perwakilan masyarakat di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dengan menjadi Orang Tua Asuh (OTA) wadah telur nyamuk ber-Wolbachia.

Baca juga: Riset Save The Children di 2 Provinsi: 1.187 Anak Alami Perundungan

Tentunya dia mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya program metode Wolbachia ini. Dia juga berharap bisa berhasil sama seperti yang ada di Yogyakarta.

"Semoga di sini lebih banyak lagi penurunannya, dan bahkan kalau bisa tidak ada kasus DBD, jadi steril semua nyamuk Aedes aegyptinya jadi ber-Wolbachia semua," harapnya.

Hal itu ia lakukan karena pihaknya mencatat ada 1.305 kasus DBD sejak Januari–September 2023. Angka ini sudah melebihi data tahun 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com