Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Unja: Guru Besar Harus Banyak Kegiatan Produktif-Kolaboratif

Kompas.com - 03/11/2023, 11:44 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Jambi (Unja) Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D., memberikan pandangannya terkait para guru besar di Unja.

Tentu rektor berharap agar para guru besar, khususnya 19 guru besar baru Unja yang telah dikukuhkan agar membawa kemajuan bagi Unja.

Dilansir dari laman Unja, Jumat (3/11/2023), Rektor Unja menjelaskan bahwa setiap universitas, terdapat sosok yang memiliki peran sentral dalam membentuk masa depan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi.

Mereka adalah guru-guru ulung, tokoh akademis yang tidak hanya menjadi pemelihara tradisi, namun juga pionir inovasi.

Baca juga: Mahasiswa Unja Bangun PLTS untuk Penerangan Jalan Umum di Desa Ini

Adapun guru besar berperan penting dalam mengarahkan universitas, menciptakan budaya pembelajaran yang dinamis, dan mendorong perkembangan intelektual mahasiswa.

Selain itu, guru besar bukan hanya dosen biasa, mereka adalah pilar esensial dalam fondasi pendidikan tinggi yang menantang dan inspiratif.

Kini, Universitas Jambi memiliki 69 guru besar. Dimana dalam tahun 2023, terdapat penambahan guru besar sebanyak 29 orang.

Harus membentuk masa depan kampus

Menurutnya, guru besar adalah permulaan jenjang akademik tertinggi untuk ujian berikutnya. Mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam pembuatan kebijakan universitas, pengembangan program-program baru, dan penentu arah.

Keputusan mereka tentang penelitian yang didanai dan fokus akademik mereka mempengaruhi bagaimana universitas memposisikan diri dalam persaingan global.

Baca juga: Ini 3 Calon Rektor Unja 2024-2028, Berikutnya Diseleksi Kemendikbud

Tak hanya itu saja, tren dunia yang terus berubah, maka guru besar harus senantiasa beradaptasi dan mencari cara-cara untuk mempertahankan relevansi pendidikan tinggi.

Dengan menggabungkan pengalaman, pengetahuan, dan visi mereka, membantu universitas menjawab tuntutan masa depan, termasuk teknologi canggih, tantangan global, dan perubahan sosial.

Harus dorong kolaborasi antar disiplin ilmu

Rektor Unja juga mengungkapkan bahwa seorang guru besar hendaklah memiliki pengetahuan yang luas, yang cukup pada bidangnya, dan mampu berkolaborasi antar bidang untuk menyelesaikan masalah kompleks.

Caranya dengan menguatkan Kelompok Keilmuan (KK). Guru Besar bisa menjadi fasilitator yang melibatkan fakultas dari berbagai latar belakang.

"Ini membantu mahasiswa dan peneliti untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan solusi yang lebih komprehensif terhadap masalah yang dihadapi saat ini," terangnya.

Kolaborasi antar disiplin ilmu juga memberikan mahasiswa pengalaman yang berharga dalam belajar bekerja sama dalam tim dan beradaptasi dengan situasi yang beragam.

Selian itu, peran guru besar tidak hanya di kampus saja, tetapi juga di luar kampus. Begitulah tantangan ke depannya.

Jadi semakin banyak tugas yang harus diemban, bukan hanya tidur di rumah. Guru Besar juga harus mempertahankan pemberian layanan terbaik untuk mahasiswa

Cukup banyak yang harus dikerjakan guru besar, produktivitas dinilai per orang. Sehingga Guru Besar semakin produktif, kolaboratif, banyak kegiatan.

Baca juga: Kisah Guru Besar Unja, Waktu SD Pernah Jualan Es Keliling Kampung

"Tingkatkan pelayanan pada mahasiswa, belajarnya tidak asalan. Kerja seperti itu baru dibayar. Bukan jadi Guru Besar menjadi bos. Tidur-tiduran di rumah, terima tunjangan. Gak bagus itu," tandas Rektor Unja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com