Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Gandeng Yohanes Surya, Buat Siswa Madrasah Pandai Matematika

Kompas.com - 20/10/2023, 09:51 WIB
Theresia Aprilie,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, meresmikan program Madrasah Pandai Berhitung pada Senin (16/10/2023). Melalui program ini, dia berharap dapat ciptakan 3 juta guru dan siswa pandai Matematika pada tahun 2024.

Guna mendukung penerapan program ini, Kementerian Agama secara langsung bekerja sama dengan Profesor Yohanes Surya, yang dikenal sebagai Ahli Matematika dan Fisika. Mereka akan menerapkan metode Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk membantu siswa madrasah mempelajari Matematika.

"Saya yakin Metode Gasing dari Prof Yohanes dapat mencapai target ini," ujar Menag saat peluncuran program di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Pondok Pinang, Jakarta, pada Senin (16/10/2023) yang dilansir dari laman resmi Kemenag.

Baca juga: 351.666 Siswa Madrasah Telah Ikuti Asesmen Kompetensi

Dengan diterapkannya metode ini, Yaqut berharap dapat menciptakan guru dan siswa yang pandai berhitung dan olah logika. Sebab dua hal ini akan bermanfaat dalam kehidupan.

"Matematika ini kalau didalami akan sangat bermanfaat di setiap lini kehidupan kita terutama dalam olah logika," tuturnya.

Usai merilis program Madrasah Pandai Berhitung, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam akan bekerja sama dengan Gasing Akademi untuk melakukan pelatihan pembelajaran Matematika.

Pelatihan ini akan melibatkan 50 guru serta 150 siswa-siswi Madrasah dari kelas 3-6.

Baca juga: Kisah Putri, Siswi Madrasah Anak Petani, Raih Beasiswa Kuliah ke Kanada

Metode Gasing

Metode Gasing membawa berbagai manfaat pada siswa, termasuk melatih keterampilan 8C (Character, critical thinking, creativity, communication, collaboration, computational logic, compassion, and culture) yang lebih menyenangkan dalam proses pengajaran siswa.

"Metode Gasing ini tidak hanya untuk belajar matematika, tapi juga bisa untuk belajar IPA, belajar agama, belajar apa pun bisa. Konsepnya bahagia belajar. Jadi para guru juga bisa menerapkan metode Gasing ini pada bidang-bidang lain," jelas Prof. Yohanes.

Terlebih, di samping membuat anak jadi pandai berhitung, metode ini juga dapat mengembangkan cara pikir yang mengedepankan logika, meningkatkan kecerdasan visual, dan mengubah karakter siswa.

Baca juga: Kisah Zaidan, Siswa Madrasah Raih Gelar Kehormatan di Olimpiade Fisika Internasional

Menurutnya, metode ini sangat efektif diterapkan karena hanya memakan waktu dua minggu untuk mengajarkan Matematika pada anak yang sama sekali tidak bisa mengerjakan soal Matematika hingga bisa mengerjakannya dengan fasih.

"Metode Gasing ini sangat mudah sekali. Salah satu guru agama dari Buton kita latih jadi ahli matematika, dan sekarang sudah menjadi pelatih nasional di bidang matematika. Sangat luar biasa, dengan metode Gasing ini setiap orang bisa belajar," tuturnya.

Baca juga: Ayla Zahara, Siswi Madrasah Raih Penghargaan Tokoh Anak Inspiratif KPAI

Ia mengaku bahwa metode Gasing ini juga telah dilirik oleh negara Uni Emirat Arab. Namun, Presiden Republik Indonesia, berharap agar metode ini dikembangkan penerapannya terlebih dahulu di Indonesia.

"Sudah ada permintaan dari Uni Emirat Arab untuk implementasi Gasing ini, tapi Pak Presiden mengharapkan kita fokus pada Indonesia dulu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com