Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMJ Kukuhkan Dua Guru Besar FIP dan FISIP

Kompas.com - 26/09/2023, 18:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua guru besar baru yakni Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik dan Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Manajemen Pendidikan pada Selasa (26/9/2023), di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ, Jakarta.

Kedua guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Iswan (Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan/FIP) dengan angka kredit 1.050,50 dan Prof. Evi Satispi (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/FISIP) dengan angka kredit 852,50.

Rektor UMJ, Prof. Ma'mun Murod memberikan ucapan selamat atas dikukuhkannya Dekan FISIP dan FIP.

"Prestasi ini tentu sangat luar biasa, dan harus dijadikan contoh oleh dosen lainnya. UMJ saat ini tengah mempersiapkan tujuh lektor kepala untuk diproses menjadi Guru Besar," ujar Prof. Ma'mun.

"Tentu ini akan membanggakan bagi UMJ yang InsyaAllah berproses menuju akreditasi unggul," tambah Rektor UMJ.

Hal senada disampaikan Kepala Majlis Diktilitbang, Prof. Armai Arief yang menyampaikan, Dikti mendorong para rektor untuk memperbanyak jumlah guru besar di perguruan tinggi masing-masing.

"Kita ingin meraih universitas yang bersertifikat internasional. Minimal 10 persen jumlah Guru Besar dari keseluruhan dosen. Majlis Dikti juga memiliki program sekolah persiapan menjadi guru besar dan program 5.000 doktor. Kami berharap Rektor dapat mendukung program ini," ungkap Prof. Armai.

Orasi ilmiah guru besar UMJ

Dalam pengukuhannya, Prof. Evi menyampaikan orasi ilmiah "Formulasi Kebijakan Mitigasi Risiko Kebencanaan yang Berbasis pada Data Science dan Metode Forecasting".

Ia menjelaskan, metode forecasting dengan gabungan big data dapat memberikan peringatan dini dalam menghadapi dan menangani bencana yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Tambah 5, UIN Ar-Raniry Punya 36 Guru Besar

"Forecasting dapat mempolakan kejadian yang berulang dengan melihat kejadian masa lampau dan masa kini sehingga dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang," jelas Prof. Evi.

"Peramalan bencana ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, karena dapat membantu pemerintah untuk mengambil tindakan preventif, mengatur evakuasi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif," tambahnya Evi.

Evi memformulasikan kebijakan mitigasi risiko dengan metode forecasting dengan melihat data masa lampau.

Kemudian, data ini diperkuat dengan sumber data science  berupa tools di antaranya velocity, volume, value, visualisasi, veracity, variety, virality, viscosity, validity, dan vocabulary.

Berdasarkan hasil data tersebut, dapat dilakukan inovasi dan intervensi kebijakan untuk dapat mentreatment dalam memitigasi risiko kebencanaan.

Pada kesempatan sama, Prof. Iswan menyampaikan orasi ilmiah "Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dan Kepemimpinan Sekolah, Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Perspektif Islam".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com