Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Kukuhkan 1 Guru Besar Farmasi

Kompas.com - 22/09/2023, 11:28 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta) mengukuhkan seorang guru besar baru, yakni Prof. Diana Laila Ramatillah.

Dia adalah guru besar termuda dan menjadi yang pertama di era kepemimpinan Dr. Rudyono Darsono.

Baca juga: Tambah 6, Kini ITS Punya 168 Guru Besar

Prof. Diana dikukuhkan jadi Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi Klinis pada 21 September 2023.

Prof. Diana Laila Ramatillah, Ph.D ditetapkan sebagai Guru Besar melalui SK Mendikbudristek RI No. 29021/M/07/2023 tanggal 12 Juni 2023.

Kampus UTA’45 Jakarta memiliki harapan besar pada pencapaian salah satu dosennya menjadi guru besar.

Prof. Diana Laila Ramatillah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan support.

Pada pengukuhan ini, dia memberikan Orasi ilmiah berjudul "Peran Farmasis dalam Penelitian Farmasi Klinis dengan Topik Infeksi Pada Pasien dengan Komorbid Penyakit Degeneratif di Era Pandemi Covid-19".

"Seperti dibuktikan 26 persen pasien Covid-19 di Jakarta meninggal karena memiliki comorbidities penyakit degenerative. Hubungan yang signifikan ditemukan antara durasi pengobatan dan penyakit penyerta," kata dia dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).

Oleh karena itu, perhatian dan waktu yang besar harus diberikan kepada pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta untuk menghindari hasil yang tidak diinginkan lebih lanjut.

Beberapa jenis komorbid penyakit degenerative di antaranya adalah gagal ginjal, hipertensi, diabetes millitus, dan hypercholesterolemia.

"Pada penelitian ini, hampir semua regimen terapi untuk pasien menggunakan kombinasi dengan klorokuin, tapi yang memiliki survival analysis (ketahanan hidup) yang paling baik adalah kombinasi Favipiravir dan Klorokuin dengan 100 pasiennya sembuh. Farmasi klinis merupakan bagian dari tubuh farmasi yang yang berorintasi pada pasien," jelas dia.

Prof. Diana Ramatillah mengakui, farmasi atau apoteker yang dulu hanya fokus pada pembuatan obat, sekarang merupakan bagian dari tim Kesehatan yang membantu dan meningkatan quality of life pasien melalui penggunaan obat yang tepat.

Baca juga: Kemendikbud: Sistem Zonasi Dihapus Tidak Selesaikan Masalah PPDB

Rektor UTA’45 Jakarta, J Rajes Khana mengatakan, semoga capaian yang digapai Prof. Diana Laila Rahmatillah dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi pada UTA’45 Jakarta dan bangsa ini.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Dr. Rudyono Darsono mengharapkan Prof. Diana Laila Ramatillah dapat menjadi bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, generasi muda, dan meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo menambahkan, dirinya berharap agar Prof. Diana Laila Ramatillah dapat terus mengabdi pada almamater UTA’45 Jakarta melalui Tridharma Perguruan Tinggi.

UTA’45 Jakarta mencanangkan program 10 Tahun Menuju Profesor bagi para dosennya yang memiliki integritas serta loyalitas untuk membangun kampus dan dunia pendidikan menjadi lebih baik.

Program ini terwujud dengan pencapaian yang diraih Prof. Diana Ramatillah.

Peran kampus dalam menghasilkan guru besar sudah menjadi tanggung jawab yang harus ditunaikan sebagai kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca juga: Tambah 18, Kini Unud Punya 214 Guru Besar

Diharapkan akan lahir guru besar UTA'45 selanjutnya yang memiliki kiprah dalam menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan masyarakat, bangsa Indonesia dan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com