Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri yang Kuliah di Luar Negeri Harus Pertahankan Ideologi

Kompas.com - 01/09/2023, 08:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Prof. Tajul Arifin mengatakan, kaum santri dan kiai memainkan peran penting sebagai garda terdepan di Indonesia, khususnya dalam membela dan mempertahankan negara.

Karena itu, santri di Indonesia yang menimba ilmu ke berbagai negara, agar memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Baca juga: Gagal Kuliah di Jurusan Kedokteran, Rahmat Justru Dapat Beasiswa di AS

Seperti ke dunia barat hingga ke tanah Tiongkok.

"Di mana minimal untuk studi lanjut pada level S2, sehingga secara ideologi sudah kuat. Kalau santri yang berangkat ke negara lain tamatan SMA, bisa dipengaruhi mereka," kata dia dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Dia berharap agar santri atau siswa Indonesia yang dikirim pendidikan ke negeri barat, Tiongkok, dan negara lainnya untuk tetap bisa mempertahankan ideologi Pancasila.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi UPH, Dr. Johanes Herlijanto menjelaskan, saat ini Tiongkok bukan hanya merangkul para santri dan komunitas, tetapi juga elit bisnis yang ada di Indonesia.

Lewat United Front Work Department (UFWD), sebut dia, mereka melakukan upaya penggalangan dan memengaruhi banyak pihak.

Dia menyebut, sepak terjang UFWD telah hadir di berbagai negara, seperti Kanada, Selandia Baru, dan Australia.

Di Indonesia, pria yang juga Ketua FSI ini menyebut, UFWD juga telah hadir. Mereka pernah melakukan kunjungan pada sebuah komunitas bisnis di Indonesia.

Maka dari itu, dia mengingatkan santri maupun masyarakat Indonesia lainnya yang akan studi atau kuliah di Tiongkok maupun negara lainnya, harus bisa menjaga sikap kritis.

"Jangan menerima begitu saja informasi yang sangat mungkin mengandung pesan propaganda dan ideologi yang nantinya berdampak bagi Indonesia," jelas dia.

Baca juga: UI Butuh Waktu Ikuti Permendikbud Tidak Wajib Skripsi bagi Mahasiswa

Beasiswa santri ke luar negeri pernah dibuka oleh LPDP Kemenkeu pada tahun 2021.

Beasiswa ini diberikan berdasarkan rekomendasi pimpinan pesantren dan Kementerian Agama (Kemenag), dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Aktif sebagai pendidik atau tenaga kependidikan di pondok pesantren atau satuan-satuan pendidikan keagamaan yang diselenggarakan oleh pesantren sekurang-kurangnya tiga tahun terakhir.
  • Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) atau Ma’had Aly lulusan dua tahun terakhir.

Baca juga: Mahasiswa Tak Wajib Skripsi Lagi, Nadiem: Bisa Bentuk Proyek dan Lainnya

Kini, Beasiswa Santri LPDP belum dibuka lagi. Hanya saja, santri bisa memperoleh beasiswa dari Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com