Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UNY Inovasi Minuman Boba Mengandung Serat, Protein, dan Vitamin

Kompas.com - 25/08/2023, 12:14 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Jenis minuman boba tentu banyak yang mengandung gula. Maka, dibutuhkan inovasi baru agar kandungan gula dalam boba menjadi minim.

Hal itu yang coba dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan membuat minuman boba yang mengandung serat, protein, dan vitamin.

Minuman boba itu diberi nama "Susu Ketan Najah". Untuk bahan yang digunakan untuk membuatnya ialah tepung ketan, bukan tepung tapioka.

Dilansir dari laman UNY, Kamis (24/8/2023), para mahasiswa UNY itu terdiri dari Hanifah Mar’atush Shalihah (S1 Pendidikan Matematika), Muhammad Akhdaan Al Ghozi (S1 Statistika), Nisa Fitriani Putri Hermawan (S1 Pendidikan IPA), Niken Ayu Rahmani (S1 Pendidikan Akuntansi) dan Alya Rahma Nisa (S1 Pendidikan Luar Sekolah).

Baca juga: Cegah Jerawat, Mahasiswa UNY Inovasi Face Mist dari Belimbing Wuluh

Salah satu anggota tim, Hanifah, menjelaskan, susu ketan najah ini dibuat untuk mengurangi pemakaian minuman berkadar gula tinggi.

Hal ini karena prihatin akan kondisi Indonesia yang saat ini berada pada urutan ketiga di Asia Tenggara dalam hal konsumsi Sugar Sweetened Beverages (SSB).

"Kami memilih ketan dan susu sebagai komposisi utama produk ini karena ketersediaannya yang mudah, harga yang relatif murah, serta kecocokan rasa yang pas," ujar Hanifah.

Sementara menurut Muhammad Akhdaan, inovasi mengganti tepung tapioka menggunakan tepung ketan pada boba karena tepung ketan mengandung lebih banyak serat, protein, dan vitamin daripada tepung tapioka.

Dengan penggunakan tepung ketan pada boba, maka minuman boba akan memiliki kandungan gizi yang lebih seimbang dan sehat.

Di samping itu, juga untuk memberikan sensasi kenyal yang lebih enak serta lembut dibandingkan dengan tepung tapioka karena sifat glutinous pada tepung ketan yang membuat tekstur boba menjadi lebih lembut dan kenyal.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Ini Raih Gelar Doktor Keolahragaan di UNY IPK 4

Adapun penggunaan tepung ketan pada boba juga dapat menjadi alternatif bagi orang yang memiliki intoleransi gluten.

"Tepung ketan bebas gluten dan cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kesehatan terkait gluten. Minuman ini menggunakan susu ketan sebagai basisnya dan tidak menggunakan pemanis buatan," jelas Akhdaan.

Selain kandungan karbohidrat, Susu Ketan Najah juga mengandung susu sebagai sumber protein dan kalsium yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.

Selain itu, susu juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin D dan fosfor yang dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh.

Susu ini juga memiliki kandungan lemak yang lebih rendah dan lebih aman untuk dikonsumsi secara rutin.

Sementara Niken Ayu Rahmani menjelaskan, minuman ini disajikan dalam bentuk campuran boba ketan dan juga susu berperasa, seperti vanilla, cappucino, dan matcha.

Guna menambah daya tarik pada minuman ini, tersedia juga topping seperti oreo, chocochip, dan keju.

Pemberian nama Susu Ketan Najah memiliki makna sebagai harapan penjual bagi para pembeli susu ketan.

Baca juga: Rosemery UNY Juara II Kontes Robot Seni Tari Indonesia

"Najah berasal dari bahasa Arab berarti kesuksesan sehingga penjual memiliki harapan kesuksesan bagi para pembeli Susu Ketan Najah," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com