Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga Ini Raih Gelar Doktor Keolahragaan di UNY IPK 4

Kompas.com - 05/07/2023, 14:51 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seorang dosen yang kemudian kuliah dan dapat gelar Doktor atau lulus S3 itu sudah biasa. Tapi jika ibu rumah tangga raih gelar Doktor dengan IPK 4 itu baru luar biasa.

Ini yang didapat Nurul Huda, seorang ibu rumah tangga menyandang gelar Doktor Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK 4.00 berpredikat Summa Cum Laude dan masa studi 33 bulan (2 tahun, 9 bulan).

Tapi, ternyata Nurul adalah mantan atlet basket. Maka tak heran jika disertasi atau penelitiannya berjudul “Pengembangan Model Asesmen Permainan Bola Basket Berbasis Multiple Intelligence di Sekolah Menengah Atas”.

Penelitian ini diangkatnya berawal dari tidak adanya instrumen khusus untuk mengukur Multiple Intelligent (MI) peserta didik dalam permainan bola basket dan untuk mengoptimalisasi kecerdasan dalam memenangkan kompetisi.

Baca juga: Lulus Doktor Fakultas Teknik UI IPK 4, Arie Lakukan Penelitian Ini

Untuk itu Nurul kemudian memulai penelitian terkait Multiple Intelligent (MI) tersebut. Menurut dia, penelitian ini sangat bermanfaat bagi guru penjas di lapangan.

"Tes serupa belum ada di dalam dan luar negeri dan belum ada MI di permainan bola basket. Dalam kurikulum penjas di SMA pun banyak jenis permainan bola besar yang dibahas," ujarnya dikutip dari laman UNY, Rabu (5/7/2023).

Pada bahasan fokus di permainan basket baru masuk di kurikulum 2013 di materi bola besar.

Adapun instrumen tes ini lebih ke kognitif, afektif dan psikomotor masuk dalam pengukuran penjas.

Dalam uji entitas dan kelayakan menggunakan statistik. Penyusunan instrumen menggunakan model ADDIE karena sesuai dengan pedoman instrumen dengan 5 tahapan yaitu, analyze, design, develop, implementation, dan evaluation.

Instrumen atau alat ukur ini dapat mengukur semua aspek MI. Asesmen permainan bola basket berbasis MI yang telah dilakukan sosialisasi di SMA di Yogyakarta bersama MGMP.

Sedang instrumen tersebut membantu para guru PJOK. Petunjuk dan pedoman penilaian, form telah disediakan dalam pedoman.

Ia menjelaskan bahwa produk dari penelitiannya berupa buku panduan asesmen permainan bola basket berbasis multiple intelligence di SMA.

Instrumen yang dikembangkan tersebut efektif untuk mengukur MI dan mengoptimalkan 9 MI yang meliputi linguistik, logika matemaika, spasial, kinestetik, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan eksistensi/religi.

Terutama dalam bermain bola basket agar lebih bermanfaat bagi peserta didik serta guru Pendidikan Jasmani di lapangan. Produk yang dikembangkan berupa instrument tes dan nontes.

"Dalam menilai ada panduannya, sehingga tidak asal. Yang dipromosikan adalah instrumen tes untuk peserta didik dan asesmen bagi guru. Meski tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan peningkatan IQ, namun aktivitas fisik ada kaitan langsung dengan kemampuan fungsi kognitif," jelasnya.

Baca juga: Sudah IPK 4, Maria Juga Lulus S3 Unair di Usia 24 Tahun

Adapun keunggulan dari produk ini mengukur semua aspek kecerdasan. Atlet pun turut dinilai dari aspek MI. Sedangkan untuk rencana ke depan ialah sosialisasi lebih lanjut di Dinas Olahraga dan panduan dibuat lebih menarik lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com