Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polban Inovasi Mesin Pencacah Sampah Organik untuk Pakan Maggot

Kompas.com - 24/08/2023, 15:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Persoalan sampah bisa diatasi salah satunya dengan cara diolah. Seperti sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot.

Hal itu coba dilakukan oleh tim dari Politeknik Negeri Bandung (Polban) yang berhasil membuat inovasi mesin pencacah sampah organik.

Bahkan, mesin pencacah sampah organik untuk pakan maggot ini mampu mengolah sampah organik hingga satu ton per hari.

Dilansir dari laman resmi Ditjen Pendidikan Vokasi, inovasi pembuatan mesin tersebut melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Polban.

Baca juga: PNUP Inovasi Beton Bertulang Bilah Bambu

Menurut penanggung jawab penelitian pembuatan mesin pencacah sampah organik, Riswanda, pembuatan mesin pencacah ini bermula dari persoalan yang dihadapi oleh masyarakat terkait dengan pengolahan sampah organik dari warga.

Di sisi lain, mitra Polban yakni Gerakan Ekonomi Mandiri RT 04 RW 18 (GEMI0418) yang terlibat dalam penelitian ini ternyata juga bergerak di bidang usaha ekonomi untuk mengelola peternakan lele.

"Selama ini mereka menggunakan pelet untuk pakan lele dan itu boros. Keuntungan dari usaha ini pun menjadi sangat minim. Kemudian mereka inisiatif dengan menggunakan ternak maggot yang memakan sampah organik," ujar Riswanda.

Selain menjadi solusi untuk menangani sampah organik, maggot memang bisa digunakan sebagai pakan ternak, termasuk untuk ikan.

Dijelaskan, sebelum adanya mesin pencacah sampah organis, selama ini warga terbiasa mencacah sampah organik untuk bahan pakan bagi maggot dengan menggunakan cara manual kurang efisien.

Padahal maggot memiliki kemampuan untuk mengurai sampah organik 1-3 kali dari bobot tubuhnya dalam 24 jam, bahkan bisa sampai lima kali bobot tubuhnya. Oleh karena itu mereka membutuhkan banyak cacahan sampah organik.

"Atas dasar itu, kami bersama tim melakukan penelitian dan pembuatan mesin pencacah untuk bisa membantu kelompok usaha di bidang peternakan lele tersebut," imbuh Riswanda.

 

Dikatakan, proses pembuatan mesin yang berbobot 175 kg itu memakan waktu sekitar 3-4 bulan yang didanai langsung oleh Polban sebesar Rp 22,5 juta.

Mesin pencacah ini memiliki tenaga dua kwintal per jam sehingga kalau misalnya satu hari lima jam itu bisa mencacah sekitar 1 ton," jelasnya.

Tentunya, kehadiran mesin pencacah ini mendapat sambutan baik dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup Cimahi.

Baca juga: TPS Inovasi UGM-Pemkab Sleman Ini Ada Teknologi Penghilang Bau

Maka dari itu, pihaknya telah menawarkan kepada Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk membuat mesin pencacah sampah skala besar.

Nantinya, mesin pencacah skala besar itu dapat digunakan untuk menghancurkan segala sampah atau tidak hanya sampah organik saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com