Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AN 2023: Bentuk Transformasi Pendidikan Lebih Baik, Menuju Indonesia Emas

Kompas.com - 10/08/2023, 18:33 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen Kemendikbud Ristek, Iwan Syahril mengungkapkan bahwa latar belakang Asesmen Nasional (AN) 2023 sebagai bagian dari transformasi pendidikan yang lebih baik demi menuju Indonesia emas.

Untuk menuju Indonesia emas 2045, maka dibutuhkan upaya agar pendidikan bisa berjalan dengan baik. Tak heran jika program Merdeka Belajar yang diiniasi Kemendikbud Ristek sudah berlangsung selama 25 episode.

Menurut Iwan Syahril, ketika semuanya dirangkum maka hanya ada tiga hal, yakni pertama adalah murid, kedua adalah murid dan ketiga adalah murid.

"Fokus kepada murid itu sangat luar biasa penting dalam Merdeka Belajar. Karena ujung-ujungnya sistem pendidikan itu bukan kurikulum, atau metode dan asesmen, tapi pada pembentukan peradaban masa depan Indonesia," kata Iwan Syahril dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar 'Menyambut Pelaksanaan Asesmen Nasional 2023' yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Alasan Peluncuran Permendikbud PPKSP, Nadiem: Kekerasan di Dunia Maya Lebih Menyakiti

Selain itu, kuncinya adalah SDM-SDM unggul untuk Indonesia maju.

Dikatakan, Merdeka Belajar yang pertama sudah dikenalkan mengenai Asesmen Nasional atau penghapusan Ujian Nasional (UN) dan diganti dengan AN.

Jika UN itu fokusnya pada hafalan atau konten-konten untuk mata pelajaran tertentu sehingga banyak menimbulkan ketegangan atau stres bagi siswa yang akan ikut UN.

Sedang hasil dari UN itu untuk mengukur siswa lulus atau tidak lulus sekolah. Tetapi dengan AN ini untuk mengubah paradigma yakni fokus pada kompetensi-kompetensi literasi, numerasi dan karakter.

"Ini karena kebutuhan SDM masa depan kita adalah menjadi SDM pembelajar sepanjang hayat," terangnya.

Kemampuan literasi, numerasi dan karakter ini lintas disiplin dan menjadi kunci kenapa diperlukan. Tentu karena kemampuan untuk berpikir, memecahkan masalah berdasarkan informasi yang ada ini menjadi kunci.

Baca juga: 3 Perbedaan AN dan UN, Siswa Sudah Paham?

Selain itu, AN ini untuk memperbaiki sistem. Sifat dari AN adalah sampling, yang tujuannya hasil dari asesmen nasional bisa menjadi data untuk pemerintah dalam melakukan sebuah perbaikan yang lebih targeted, bermakna pada ekosistem.

Dan yang terpenting menciptakan ruang bagi sekolah untuk melakukan berbagai inovasi yang sesuai dengan kebutuhan muridnya dan sekolahnya.

"AN ini sebagai potret bagi kami. Dan sekolah-sekolah melakukan inovasi yang berpihak kepada murid serta dapat menumbuhkembangkan potensi murid sesuai dengan apa yang dimiliki oleh murid-murid tersebut," jelas Iwan.

Adapun narasumber lain dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar tersebut antara lain Mida Ledjepen (Dinas Pendidikan Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT), Budi Wahyono (Kepala SMPN 1 Kota Magelang) dan Sheilla Nabila (peserta AN 2022 dari SMAN 81 Jakarta).

Masing-masing menjelaskan pengalamannya dalam pelaksanaan AN pada tahun yang lalu serta persiapan untuk pelaksanaan AN 2023 nanti.

Seperti diungkapkan Budi Wahyono, pelaksanaan AN tahun yang lalu bisa mendapatkan hasil atau data tentang proses pembelajaran di sekolahnya.

"Hasilnya kami bawa pada rapat pendidikan di sekolah dan dapat mengetahui hal-hal apa yang sudah berjalan dengan baik. Jika ada yang kurang maka bisa kami tingkatkan lagi," kata dia.

Baca juga: Link Latihan Soal ANBK 2023 bagi Siswa SD, SMP, SMA/SMK

Salah satu upayanya dengan menyusun program kerja yang lebih terarah, mengatur anggaran lebih efektif dan lebih jelas lagi. Tentu agar asesmen nasional 2023 bisa lebih baik lagi hasilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com