Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ners UM Surabaya Sebut 4 Hal Ini buat Badan Sering Pegal

Kompas.com - 09/08/2023, 19:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Seseorang bisa mengalami rasa pegal kapan saja, karena pengunaan otot yang berlebihan. Namun terkadang juga muncul ketika tidak melakukan aktivitas sama sekali.

Rasa pegal biasa terjadi pada area tertentu, seperti kaki, leher, tangan dan bahkan bisa sampai seluruh tubuh.

Baca juga: 5 Kebiasaan Orangtua Berdampak pada Perkembangan Anak

Ners UM Surabaya, Islam Syarifurrahman mengatakan, rasa pegal merupakan salah satu bahwa otot kekurangan energi serta menumpuknya asam laktat pada tendon otot.

"Kondisi seperti ini jelas akan membuat badan sering merasa lemas serta aktivitas menjadi terganggu," kata dia dilansir dari laman UM Surabaya, Rabu (9/8/2023).

Dia menyebut ada empat penyebab yang membuat badan sering pegal-pegal.

Pertama adalah stres. Ketika orang mengalami stres, maka menurunkan sistem kekebalan tubuh.

"Akibatnya tubuh akan mudah terserang penyakit serta gangguan psikosomatik seperti sakit kepala, gangguan terhadap lambung, badan pegal-pegal, insomnia," ungkap dia.

Kedua, kurang olahraga. Maka dari itu jangan sampai kurang olahraga, agar badan tidak pegal-pegal.

Olahraga, sebut dia, dapat menyehatkan jasmani dan rohani, tapi harus dilakukan secara berulang.

"Olahraga yang teratur akan membuat kerja otot dan tulang menjadi kuat dan tidak mudah tegang selanjutnya olahraga akan mebuat peredaran darah menjadi lancar," jelas dia.

Baca juga: Ada Toilet Gender Netral di Salah Satu Sekolah Internasional, Kemendikbud Buka Suara

Ketiga, aktivitas fisik berat. Aktivitas itu sering kali terjadi, karena duduk dalam jangka waktu yang terlalu lama.

"Seseorang sering kali melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti pegaawai kantoran yang terlalu lama duduk di depan komputer yang dapat membuat pegal punggung serta leher," jelas dia.

Keempat, nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP).

Seseorang dengan LBP, sambung dia, biasanya pernah alami trauma mekanik akut, seperti muncul nyeri karena tubuh mengeluarkan mediator inflamasi.

Baca juga: Centang Biru di Instagram, Dosen UM Surabaya: Hanya untuk Pengakuan

Adanya hal itu membuat jaringan otot yang cedera akan mengeluarkan sitokin pro inflamasi yang akhirnya menimbulkan nyeri.

"Nyeri yang dirasakan ini seperti pegal-pegal, otot terasa kaku serta kram," tutup Islam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com