Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Centang Biru di Instagram, Dosen UM Surabaya: Hanya untuk Pengakuan

Kompas.com - 08/08/2023, 09:59 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Layanan centang biru di Instagram dan Facebook berbayar (Meta Verified) resmi hadir di Indonesia belum lama ini.

Kini para pengguna di Indonesia bisa berlangganan centang biru dengan harga mulai dari Rp 100.000 hingga 130.000 per bulan dengan mematuhi beberapa syarat yang telah ditentukan.

Baca juga: Pendaftaran Kedokteran Unesa Masih Buka, Cek Besaran Uang Pangkalnya

Fenomena banyaknya orang membeli centang biru di Instagram turut mendapat respons dari berbagai kalangan, salah satunya Radius Setiyawan yang merupakan Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UM Surabaya.

"Kalau dulu centang biru hanya bisa didapatkan oleh pengguna terkenal seperti politisi, eksekutif, influencer dan organisasi yang menandakan legitimasi pengguna, kini centang biru bisa menjadi milik siapa saja, asal mereka punya uang untuk membayar," kata dia dalam keterangannya dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (8/8/2023).

Radius menyebut, kehadiran centang biru akan menciptakan sistem kasta digital terhadap mereka yang mampu dan kurang mampu.

"Era digital seperti saat ini kesempatan mengakses informasi terbuka bagi semua kelas, kalau sudah begitu hasrat ingin diakui semakin besar," ungkapnya.

Menurut dia, dalam konteks pengakuan, menjadi berbeda dengan yang lain merupakan sangat penting ketika memiliki centang biru di akun sosial media (sosmed).

Baca juga: Mau Masuk SMA Taruna Nusantara? Cek Syarat Nilai Rapor dan Skor IQ

Dan dunia digital saat ini, kata dia, memberikan kesempatan tersebut.

Hingga akhirnya, mereka yang membeli centang biru di Instagram maupun Facebook merupakan bagian dari untuk ingin diakui banyak orang.

"Ingin membedakan diri (distinction) dengan yang lain. Media yang sebelumnya diimajinasikan menjadi ruang bebas aktif untuk semua golongan atau strata sudah mulai pudar," jelas dia.

Radius menambahkan kondisi di atas sering terjadi pada era digital. Era di mana seseorang masuk kategori mahkluk homo digitalis.

Baca juga: 10 PTS Terbaik di Yogyakarta, dari UMY hingga UAD

"Keberadaan manusia sekarang ini sangat tergantung pada simbol-simbol yang menempel pada citra diri. Eksistensinya diri sangat bergantung dari seberapa aktif memamerkan dirinya di dunia digital," pungkas Radius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com