Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data WVI Ungkap Literasi 30.000 Siswa di 5 Kabupaten Meningkat

Kompas.com - 22/07/2023, 13:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dari data Wahana Visi Indonesia (WVI), kemampuan literasi siswa SD di wilayah daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar atau 3T semakin meningkat.

Data ini berdasarkan wilayah yang didampingi WVI dalam Program Organisasi Penggerak (POP) selama 3 tahun. Daerah yang masuk ke dalam 3T ini ialah Kabupaten Biak, Jayapura, Jayawijaya, Landak, dan Manggarai Timur.

Ada 270 sekolah yang didampingi dengan total penerima manfaat 40.828 orang, dimana 38.171 diantaranya adalah para siswa SD. 

Baca juga: 6 Cara agar Anak Usia Dini Suka Membaca

Eben Ezer Sembiring, Direktur Operasional Wahana Visi Indonesia mengatakan POP sendiri merupakan kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dengan organisasi masyarakat. Tujuannya, meningkatkan literasi siswa daerah 3T selama 3 tahun. 

"Dari program selama 3 tahun ini, terjadi peningkatan 16,1 persen pada kemampuan baca, peningkatan 15,9 persen pada kemampuan baca dan paham, dan peningkatan kelancaran membaca 15 kata per menit," kata Eben, saat membuka Webinar Berbagi Praktik Baik, penutupan POP Wahana Visi Indonesia, Kamis (20/7/2023). 

Meski POP sudah berakhir, dia berharap anak-anak di wilayah 3T tetap bisa mengakses literasi. WVI tetap memiliki program khusus literasi, meski berbeda dengan program yang ada saat POP berlangsung. 

Sementara perkembangan literasi siswa di wilayah 3T juga dipaparkan oleh Manajer POP Wahana Visi Indonesia, Hotmianida Panjaitan.

Ia mengatakan selama POP dimulai pada 2021, terjadi peningkatan sekolah yang bergabung. "Target target WVI awalnya hanya mencapai 245 sekolah namun hingga program ini berakhir meningkat menjadi 270," kata dia.

Peningkatan literasi siswa di 5 kabupaten tersebut dikatakan Hotmianida didukung dengan program WVI, Wahana Literasi

"Yakni model pembelajaran literasi yang berfokus untuk meningkatkan 5 kemampuan dasar membaca yakni pengenalan huruf, pengenalan fonem, kosakata, lancar membaca dan membaca dengan pemahaman," tambahnya.

Seluruh sekolah sasaran WVI, kemudian dinilai dengan menggunakan School Based Test About Reading atau Star. Yakni alat ukur kemampuan membaca berdasarkan keterampilan dasar membaca untuk melihat hasil program literasi WVI.

Baca juga: Link Pengumuman SMUP Unpad 2023, Cek Juga Biaya Kuliah

Pengukuran ini didasarkan pada siswa kelas 3 dengan maksimal 20 siswa per sekolah.

Hasilnya selain ada peningkatan literasi siswa, guru juga semakin kreatif dalam membuat bahan literasi. Contohnya buku cerita yabg tersedia di laman WVI.

Tantangan mengajar daerah 3T

Hotmianida mengatakan, di satu sisi yang menjadi kendala adalah akses dan keterbatasan guru.

"Pada beberapa waktu, kami sempat tak bisa mengakses sekolah tujuan karena gangguan keamanan," kata dia.

Sementara, untuk jumlah guru yang diajak berkolaborasi dalam 1 sekolah ada yang sedikit. "Kendala lain, ada sekolah yang dituju justru tutup. Tidak ada siswanya," ungkapnya.

Upaya POP terus berlanjut

Sementara, Koordinator Pokja Kemitraan dan Pemberdayaan Komunitas Kemendikbud Ristek, Eddy Tejo, mengatakan POP dibentuk agar seluruh siswa di wilayah 3T bisa mendapatkan akses pendidikan yang merata.

Upaya mengajar siswa 3T menggandeng TNI sampai organisasi, LSM, dan komunitas.

Baca juga: Biaya Kuliah Unpad Jalur Mandiri 2023, Ada UKT dan IPI

Praktik baik melalui POP disebut Eddy terus dievaluasi Kemendikbud Ristek. "Meski program dari WVI ini sudah berakhir, kami tetap mendukung upaya lain yang tujuannya meningkatkan literasi siswa, agar kelak bisa menghasilkan SDM berkualitas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com