Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa, Ini Kisah Jatuh Bangun Pemilik BCA dan Djarum Jalani Bisnis

Kompas.com - 16/05/2023, 15:06 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Armand Hartono memberi kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Auditorium Magister Manajemen UGM, pada Senin (15/5/2023).

Armand Hartono merupakan anak dari Robert Budi Hartono yang merupakan pemilik Bank BCA dan Grup Djarum.

Baca juga: Biaya Jalur Mandiri Unej untuk 54 Jurusan, Calon Mahasiswa Cek

Dalam kuliah umum yang bertajuk BCA Berbagi Ilmu ini, Armand bercerita soal perjuangan keluarganya dalam membangun bisnis rokok Djarum hingga jatuh bangun bisnis Bank BCA di tengah krisis ekonomi di masa lalu.

Menurut dia, salah satu kunci sukses BCA dan Djarum adalah selalu memiliki keinginan untuk selalu berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi segala perubahan zaman.

"Apapun bisa terjadi dan banyak hal yang kita tidak banyak tahu. Tapi sebaik mungkin membuat skenario yang baik, memperbaiki cara kita kerja. Bekerja ngawur, membuat kita jadi tidak kompak, proses kerja tidak efisien dan selalu mengulang lagi," kata dia mengutip laman UGM, Selasa (16/5/2023).

Armand menjelaskan produk dari hasil inovasi yang baru pun tidak akan selamanya bisa bertahan bahkan mengalami penurunan seiring perjalanan waktu dan perubahan teknologi.

"Belajar menciptakan sesuatu dari apa yang kita pelajari akan turun pada suatu saat, tidak akan ada selamanya, tapi selalu bikin yang baru lagi. Jika mau baik, rencanakan sesuatu, putuskan untuk perubahan berikutnya," tutur dia.

Dia mencontohkan budaya kerja BCA yang memiliki lebih dari 3.000 orang memiliki tugas untuk mengerjakan lebih dari 200 project baru setiap tahunnya.

Hal itu dilakukan dalam rangka menciptakan inovasi teknologi sistem layanan (aplikasi) terbaru.

Dari 3.000 orang tersebut, kata dia, akan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 8 hingga 12 orang untuk mengerjakan sebuah project. Tim pembuat aplikasi itu dinamakan agile working at BCA.

Namun, untuk memastikan keberhasilan satu project itu dinilai dari tingkat kepuasan konsumen dan nilai ekonomis dari layanan tersebut.

Baca juga: Jadwal 6 Jalur Mandiri Unnes 2023, Cek Juga Biaya Kuliah

"Di BCA ada 200 proyek per tahun, sebuah aplikasi dinilai dari sisi ekonomisnya, efisien, dan diukur tingkat kecepatan layanan. Tidak gampang dijebol dan bagus untuk kepentingan bisnis. Semua diukur, lewat tool, dan data analytic dengan ribuan data," tegas dia.

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia menuturkan, pihaknya akan memperluas cakupan kerja sama dengan pihak Bank BCA.

Salah satu bentuk kerja sama yang sudah dilakukan diantaranya menyelenggarakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan program mendatangkan praktisi ke kampus.

Dia menyebut, program praktisi mengajar akan dijalankan dalam bentuk mentoring, magang, kunjungan keilmuan dari dunia praktisi.

Kegiatan ini, sebut Prof. Ova, membuka peluang untuk menerjemahkan pengetahuan dengan pendekatan praktis dan aplikatif.

Baca juga: Jadwal Lengkap UTBK SNBT 2023 Gelombang II, Cek di Sini

"Dengan begitu, kepemimpinan mahasiswa diasah memiliki wawasan yang luas dan mendalam serta karakter generasi yang lebih baik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com