Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2023, 13:59 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Jakarta menjadi tuan rumah acara penandatanganan nota kesepahaman antar universitas di Indonesia dan China di bawah Indonesia-China University Alliance (ICUA).

Sebanyak 21 perguruan tinggi dalam negeri dan 13 perguruan tinggi dari China menandatangani nota kesepahaman, di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ, Senin, 15 Mei 2023.

Rektor UMJ Ma’mun Murod menyambut kehadiran rektor maupun perwakilan dari total 33 universitas yang hadir. Pada kesempatan ini, UMJ menandatangani nota kesepahaman dengan delapan universitas dari China.

Rektor UMJ berharap agar kerja sama dapat diimplementasikan dengan program nyata. “Harus ada program yang nyata untuk internasionalisasi universitas kita (UMJ) termasuk join research, pertukaran dosen termasuk mahasiswa,” harapnya.

Ma’mun menuturkan pelaksanaan program kerja sama UMJ dengan perguruan tinggi luar negeri sebelumnya terkendala pandemi Covid-19. Adanya kebijakan lock down mengakibatkan program ini sempat tidak berjalan maksimal.

Semenjak kebijakan lock down dicabut, UMJ telah melakukan beberapa tindak lanjut kerja sama dengan perguruan tinggi di Turki. Selain itu agenda ke depan UMJ akan mengunjungi Jepang, Thailand, dan China untuk melakukan kunjungan balasan.

Rektor UMJ menilai kunjungan mahasiswa dan dosen UMJ ke China maupun negara lain akan sangat bermanfaat karena bisa melihat dunia luar. Terlebih China yang saat ini sudah terbuka dengan hubungan-hubungan diplomatik, termasuk pendidikan.

Hal senada disampaikan Ketua ICUA Prof. Gunawan Suryoputro, program kunjungan maupun pertukaran dapat membuka peluang bagi kedua belah pihak. Prof. Gunawan menilai potensi China dalam bidang teknologi, bisnis, dan kesehatan dapat dilirik universitas di Indonesia.

“Ini adalah event kedua. Sebelum ini, pernah dilaksanakan juga di Universitas Al Azhar Indonesia. Sayangnya setelah MoU itu terjadi pandemi Covid 19. Jadi ada kendala dalam pelaksanaan program kerja sama,” tambahnya.

Baca juga: Pakar UPH: Gagasan GSI dari China Perlu Disikapi secara Baik

Namun, kali ini Gunawan menjelaskan, terdapat tiga program yang mulai direncanakan ke depan sebagai tindak lanjut kerja sama yaitu kunjungan balasan, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta studi lanjut.

Kerja sama bidang pendidikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com