Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Naufal, Semangat UTBK 2023 di Unesa Meski Jantungnya Komplikasi

Kompas.com - 15/05/2023, 17:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2023 hari terakhir, Minggu (14/5/2023), ada salah satu peserta yang tetap semangat ujian meski dalam kondisi tidak sehat.

Dia adalah Mohammad Naufal Hasqi, peserta asal Jombang yang ikut sesi pagi UTBK di kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Ternyata, kondisi kesehatan Naufal kurang baik. Sebab, organ dalamnya mengalami komplikasi serius usai dia mengalami kecelakaan dua tahun lalu.

Hal itu diungkapkan sang ibu Yeni Rahmawati yang menunggu dengan sabar anaknya di depan ruangan ujian.

Baca juga: Datang Berboncengan dari Temanggung, Ibu Ini Menunggu Penuh Sabar Putrinya Ikut UTBK di UGM

Dia tampak lebih banyak diam, seperti sedang berdoa dalam hati. Sesekali kedua tangannya mengusap wajah.

"Semoga anak saya, tesnya lancar dan bisa diterima kuliah," ucapnya agak terbata-bata seperti dikutip dari laman Unesa, Senin (15/5/2023).

Punya tekad kuat meski sakit

Tentu, Yeni harus memberikan dukungan penuh kepada anaknya agar bisa diterima di salah satu kampus impiannya.

Tekad anaknya untuk kuliah terbilang kuat. Sehingga apapun kondisi yang dialaminya, tak menjadi halangan untuk mewujudkan mimpinya.

Ia menuturkan, anaknya mengikuti UTBK dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Organ dalamnya mengalami komplikasi serius. Itu terjadi setelah Naufal mengalami kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawanya, dua tahun lalu.

Kecelakaan tersebut terjadi saat Naufal berangkat ke sekolah. Insiden itu membuat Naufal tak sadarkan diri. Seluruh badannya dipenuhi luka memar juga organ dalamnya mengalami trauma abdomen atau cedera parah.

Baca juga: Kesan Peserta UTBK 2023 di UGM: Temukan Soal yang Sulit

Anaknya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Jombang. Namun, kondisinya parah dan terpaksa harus dilarikan ke RSUD. Dr. Soetomo, Surabaya.

Di sana, para dokter mengambil jalan operasi. Yeni deg-degan. Dia tak ingin kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya beberapa tahun sebelumnya juga terjadi pada anaknya.

Untuk itulah dia menyetujui tindakan medis sambil berdoa untuk kesembuhan sang anak. "Kan kami diberitahu Naufal harus dioperasi, seingat saya itu operasi organ hati dan empedu," tutur Yeni.

Pasca-operasi, kondisi anaknya tak langsung membaik. Sebab, komplikasi itu ternyata juga menjalar ke organ jantung yang membuat Naufal harus rutin check up atau pemeriksaan.

"Luka dalamnya masih parah sebenarnya, makanya dia tidak bisa banyak gerak. Dia pun sering pusing. Sebelum tes dia harus konsumsi obat dulu dan tidak bisa jauh dari air mineral. Kalau gak gitu, nyeri parah bisa muncul dan dia gak bisa konsentrasi," terang Yeni.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com