Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Program Prioritas Badan Bahasa, Guru dan Murid Duduk Bersama

Kompas.com - 13/04/2023, 12:50 WIB
Erwin Hutapea

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, memiliki tiga program prioritas, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Untuk memperkuat dan mengevaluasi pelaksanaan program itu, Badan Bahasa menggelar Diseminasi Program Prioritas Bidang Kebahasaan dan Kesastraan pada Rabu (12/4/2023) di Jakarta Timur.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 100 orang peserta yang merupakan perwakilan dari unsur pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, guru, murid, praktisi pendidikan, dosen, dan tokoh masyarakat di wilayah Jakarta Timur.

Selain itu, hadir pula Putra Nababan selaku anggota Komisi X DPR RI dan Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin.

“Para guru dan kepala sekolah jadi garda terdepan, mereka yang selama ini mengusung penguatan literasi kepada anak didiknya untuk menulis, memahami, memaknai, dan seterusnya,” ujar Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin dalam jumpa pers seusai acara tersebut.

“Kita harapkan guru dapat mengajarkan dan mewariskan kepada anak didiknya supaya bisa menguasai bahasa daerah, dan tidak kalah pentingnya di era globalisasi ini kita harus menanamkan kepada anak didik kita supaya bisa menguasai bahasa asing,” tambahnya.

Hafidz pun menjabarkan tiga program prioritas tersebut. Pertama, berkaitan dengan Literasi Kebahasaan dan Kesastraan. Program yang diluncurkan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim melalui program Merdeka Belajar ini telah menghasilkan banyak buku bacaan bermutu.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi dan minat baca anak-anak Indonesia.
Selain itu, untuk menjawab tantangan mengenai rendahnya tingkat literasi anak Indonesia dalam 20 tahun terakhir.

Dikatakan bahwa Badan Bahasa mencetak lebih dari 15,3 juta buku bacaan bermutu untuk anak-anak di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD) tahun 2022, terutama untuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Upaya itu akan kita tingkatkan terus sehingga diharapkan kemitraan dengan Komisi X dan Kementerian Keuangan, kita akan mencetak kembali, terutama untuk satuan pendidikan yang tahun lalu belum mendapatkan buku tersebut,” ucap Hafidz.

Kemudian, program kedua yakni Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah. Ini merupakan upaya untuk menjaga bahasa dan sastra agar tidak punah.

Sebab, ketika suatu bahasa punah, dunia akan kehilangan warisan yang sangat berharga, antara lain berupa pengetahuan, kearifan lokal, legenda, dan puisi yang terhimpun dari generasi ke generasi.

Maka dari itu, ada sejumlah aktivitas yang dilaksanakan untuk melindungi bahasa daerah, yaitu pemetaan bahasa, kajian daya hidup bahasa, konservasi, revitalisasi, dan registrasi.

“Tujuannya, kita ingin melindungi bahasa bahasa daerah kita agar tidak punah. Para generasi muda mencintai bahasa daerahnya melalui pembelajaran yang menarik bagi anak didik kita sesuai dengan minatnya,” kata Hafidz.

Program prioritas ketiga yakni Internasionalisasi Bahasa Indonesia sebagai upaya meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com