Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ukrida Bentuk Karakter Mahasiswa lewat Strategi "Ukrida Mengajar, Melayani, dan Membangun"

Kompas.com - 09/01/2023, 12:22 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) terus berkomitmen membentuk karakter mahasiswa dengan menerapkan nilai Loving, Enlightening, Advanced, and Determined (LEAD). Nilai ini diterapkan melalui pendekatan berbasis project dan studi lapangan.

Kepala Unit Pengembangan Karakter Ukrida Prasasti Perangin-angin menjelaskan, tujuan dari pendekatan tersebut adalah untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam memaknai berbagai life lesson.

"Sekaligus membantu mahasiswa berkontribusi langsung dalam berbagai persoalan masyarakat," tutur Prasasti, dikutip dari keterangan persnya, Senin (9/1/2023).

Hal tersebut sejalan dengan capaian pembelajaran lulusan perguruan tinggi, yakni mahasiswa yang dapat berkontribusi untuk masyarakat, memiliki kinerja mandiri, bertanggung jawab, serta mampu memberikan solusi inovatif dalam memecahkan berbagai aspek persoalan di tengah masyarakat.

Strategi itu dirancang melalui program “Ukrida 3”, yaitu Ukrida Mengajar, Ukrida Membangun, dan Ukrida Melayani. Program ini memiliki kredit sebanyak dua sistem kredit akademik (SKS) dan poin pengembangan soft skills yang akan dicatat pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Baca juga: Jawab Masalah Sistem Perawatan Kesehatan Pasien, Ukrida Buka Prodi Pendidikan Profesi Ners

Pertama, Ukrida Mengajar merupakan program yang mengutus mahasiswa untuk terjun langsung ke sekolah dan berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang lebih baik. Sebab, di Indonesia banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pendidik yang mumpuni.

Oleh karena itu, program ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk membantu sekolah dalam proses pembelajaran serta beradaptasi terhadap teknologi dalam pembelajaran.

Kedua, Ukrida Melayani merupakan sarana bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam project kemanusiaan, seperti menjadi volunteer untuk yayasan amal kemanusiaan serta terjun langsung melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan untuk korban banjir, bencana alam, atau untuk orang-orang yang miskin perkotaan.

Ketiga, Ukrida Membangun merupakan sarana bagi mahasiswa untuk terlibat dalam penyediaan rumah yang layak bagi masyarakat desa melalui kerja sama dengan Lembaga Habitat for Humanity Indonesia.

Baca juga: Raih Hibah Ditjen Dikti, Ukrida Gelar Pengabdian Masyarakat bagi Korban Gempa Cianjur

Salah satu program dalam Ukrida 3, yaitu Ukrida Mengajar mengajak mahasiswa untuk terjun langsung ke sekolah dan berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang lebih baik. Dok. Humas Ukrida Salah satu program dalam Ukrida 3, yaitu Ukrida Mengajar mengajak mahasiswa untuk terjun langsung ke sekolah dan berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang lebih baik.

Untuk diketahui, Ukrida menyadari bahwa kecakapan akademik (hard skills) dan karakter (soft skill) merupakan dua modal utama bagi Ukridian untuk berkarya di dunia kerja.

Sayangnya, pada era generasi Z ini, tantangan pembentukan karakter menjadi tidak mudah, karena generasi Z memiliki keunikan yang jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Keunikan itulah yang membuat banyak orangtua mengeluh bahkan membuat bagian human resource development (HRD) perusahaan menjadi kalang kabut untuk dapat memahami atau mengelola generasi Z.

Selain membuat HRD kewalahan, karakteristik generasi Z juga membuat banyak dosen mengaku susah dalam mendidik dan menghadapi mahasiswa, sehingga kondisi demikian memerlukan pendekatan yang berbeda dalam pembentukan karakter mahasiswa.

Baca juga: Prodi Akuntansi Ukrida Raih Akreditasi Unggul dari LAMEMBA

Sistem pendidikan di dalam kelas yang menerapkan ceramah dan kelas satu arah antara dosen menerangkan dan mahasiswa mendengarkan dinilai tidak lagi relevan. Selain itu, pendidikan yang hanya berfokus pada penyampaian materi perlu untuk dimodifikasi menjadi metode pembelajaran yang aktif dan partisipatif.

Maka dari itu, Ukrida berkomitmen untuk mengimplementasikan pendekatan tersebut yang sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com