Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: 2 Hal Ini Bisa Halau Dampak Negatif Teknologi

Kompas.com - 20/12/2022, 17:52 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim berbagi kunci sukses menghadapi disrupsi teknologi.

Terdapat dua hal penting yang dinilai Nadiem mampu menghalau dampak negatif teknologi sekaligus mengoptimalkan disrupsi teknologi untuk kemajuan bangsa.

Baca juga: Ini Kategori Siswa yang Tidak Bisa Daftar UTBK SNBT dan Jalur Mandiri

Yang pertama adalah kemauan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Terus belajar hal-hal baru sehingga akan terus relevan dengan perkembangan zaman.

"Kemudian yang kedua adalah kemampuan berfikir kritis, kreatif, sehingga mampu menghadirkan solusi atas berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi," ucap dia dalam keterangannya, Selasa (20/12/2022)

Sebelumnya Nadiem menyampaikan begitu banyak hal positif yang bisa dicapai Kemendikbud Ristek dengan dukungan teknologi.

Salah satunya adalah saat memperkenalkan Kurikulum Merdeka yang didukung oleh Platform Merdeka Mengajar.

Platform berbasis android yang disediakan gratis untuk para guru itu dinilainya telah membantu para guru untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri dengan mengikuti modul-modul pelatihan yang disediakan di PMM.

"Dengan PMM, ada 1,9 juta guru di lebih dari 140 ribu sekolah telah aktif belajar mandiri dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kalau sebelumnya harus menunggu dipanggil dulu untuk mendapatkan pelatihan kurikulum, sekarang bisa langsung belajar lewat modul-modul yang disediakan dalam PMM," ucapnya.

Tidak hanya itu, para guru juga semakin aktif berkarya dan membagi inspirasi praktik baik pembelajaran melalui PMM.

"Terdapat 180 ribu lebih karya yang diunggah oleh 70 ribu guru untuk menginspirasi sejawatnya," kata Nadiem.

Baca juga: 7 Dokumen buat Daftar KIP Kuliah, Persiapan Siswa SNPMB 2023

Para guru juga semakin aktif belajar bersama di dalam berbagai komunitas guru dari berbagai wilayah Indonesia yang kini semakin mudah terbentuk dan beraktivitas melalui PMM.

"Sekarang ada sekitar 10 ribu komunitas belajar yang terbentuk melalui PMM," jelas Nadiem.

Dia mengakui pentingnya upaya-upaya untuk mendorong penggunaan teknologi untuk hal positif.

Misalnya, untuk mengakselerasi kemajuan dunia pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya.

Namun, dia juga mengingatkan berbagai dampak negatif teknologi jika tidak disikapi dengan bijak.

Beberapa contoh dampak negatif akibat disrupsi teknologi yang mulai ditemukan dalam keseharian adalah digantikannya beberapa jenis pekerjaan dengan mesin.

Kemudian, meningkatnya isu kesehatan mental, khususnya pada generasi muda dengan adiksi pada media sosial.

Untuk itulah, Menteri Nadiem mengajak generasi muda untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Baca juga: 20 Jurusan ITB Punya Daya Tampung Terbanyak, Referensi SNPMB 2023

Lalu terus mengasah kemampuan berpikir kritis, sehingga kreatif dan berorientasi pada pemecahan masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com