Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Luncurkan KIP Kuliah Digital 2022, Ini Cara Download

Kompas.com - 15/12/2022, 17:42 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) Digital, Selasa (13/12/2022).

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, Suharti mengatakan, peluncuran KIP Kuliah Digital merupakan upaya memberi pelayanan yang lebih aman dan cepat bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah Merdeka Tahun 2022.

Termasuk dilatarbelakangi oleh banyaknya isu-isu yang beredar seperti adanya perguruan tinggi yang tidak memberikan kartunya pada mahasiswa, bahkan buku tabungannya dipegang perguruan tinggi.

Baca juga: Bantuan KIP Kuliah Capai Rp 12 Juta Per Semester, Calon Mahasiswa Cek

Selain itu, ada juga isu ada pihak-pihak yang meminta sebagian bantuan biaya hidup mahasiswa penerima KIP Kuliah.

“Saya berharap dengan adanya KIP Kuliah Digital, isu-isu tersebut mudah-mudahan tidak ada," katanya saat Pembekalan dan peluncuran KIP Kuliah Digital di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

Kini, mahasiswa memperoleh langsung ATM untuk menarik dana KIP Kuliah, sementara Kartu KIP Kuliah dalam bentuk digital. Mahasiswa penerima KIP Kuliah bisa mendownload KIP Kuliah Digital tersebut di aplikasi KIP Kuliah Kemendikbud Ristek.

KIP Kuliah Digital memiliki barcode

Suharti mengajak pada para mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk segera melaporkan langsung ke Kemendikbud Ristek bila menemui sesuatu yang tidak sebagaimana mestinya mengenai KIP Kuliah.

Ditegaskan Suharti, Kemendikbud Ristek siap selama 24 jam menampung semua masukan dan keluhan dari semua stakeholder KIP Kuliah.

Baca juga: Gratiskan Biaya Kuliah dan Hidup, KIP Kuliah Ringankan Beban Orangtua

Namun, Suharti juga mengajak para mahasiswa dan semua stakeholder KIP Kuliah untuk juga sharing hal-hal positif mengenai KIP Kuliah.

“Kami butuh testimoni betapa KIP Kuliah misalnya bisa membantu meringankan biaya pendidikan dan biaya hidup atau betapa KIP Kuliah memberi peluang bagi mahasiswa untuk hidup lebih baik," ujarnya.

Testimoni itu penting, lanjutnya, supaya banyak masyarakat tahu, bahwa uang pajak mereka yang sudah dibayarkan ke negara itu ada manfaatnya, jangan sampai yang terdengar hanya isu bahwa KIP Kuliah dipotong, KIP Kuliah tertunda pencairannya dan sebagainya.

“Sampaikan juga yang baik-baiknya, misalnya bahwa program KIP ini bertambah baik pelayanannya, bahwa KIP Kuliah ini merupakan program strategis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan sebagainya," lanjut Suharti.

Di kesempatan yang sama, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Abdul Kahar mengatakan, KIP Kuliah Digital diterbitkan dilatarbelakangi adanya persoalan di mana selama ini kartu KIP Kuliah dicetak di bank penyalur sehingga distribusinya kepada mahasiswa terkendala waktu dan tempat.

“Masalahnya, kartu KIP kuliah selama ini juga merangkap sebagai ATM sehingga terjadi kendala saat mahasiswa mau menarik dananya," ujar Abdul Kahar.

Baca juga: 10 Beasiswa Pemerintah Indonesia mulai SD, SMP, SMA, S1, S2, hingga S3

Melalui KIP Kuliah Digital, dikatakan Abdul Kahar, saat pencetakan buku tabungan, mahasiswa memperoleh langsung ATM untuk menarik dananya, sementara KIP kuliahnya dalam bentuk digital.

“Ini juga berguna untuk meminimalisir pemalsuan-pemalsuan yang sering terjadi pada dokumen-dokumen KIP Kuliah yang sering terjadi," ujarnya.

Hal itu bisa diminimalisir, lanjutnya, karena dalam KIP Kuliah Digital ada barcode yang mencantumkan identitas mahasiswa secara lengkap dan terkoneksi dengan sistem di Dukcapil dan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

“Dengan sistem seperti ini, akan sulit dipalsukan atau dimanfaatkan secara tidak benar oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Abdul Kahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com