Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan IPK, Inilah yang Dibutuhkan Lulusan untuk Sukses di Dunia Kerja

Kompas.com - 23/11/2022, 17:30 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menegaskan agar konsep Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP) menghasilkan generasi muda Indonesia yang cerdas dan berkarakter.

Hal tersebut disampaikan oleh Nadiem saat seminar internasional IDCP dengan tema “Value Based-Mindset For Higher Education,” pada Rabu (23/11/2022) yang dilaksanakan secara hybrid di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta.

Lebih lanjut Nadiem mengatakan pentingnya melakukan transformasi pendidikan agar lebih relevan dan mampu melahirkan lulusan yang siap untuk masa depan.

Ia menyebut, tantangan yang akan dihadapi oleh generasi muda nantinya akan jauh berbeda dengan yang dihadapi saat ini.

Baca juga: Sejarah Hari Guru, Kenapa Diperingati Setiap 25 November?

“Sekarang tidak dapat bergantung pada capaian akademik dengan tingginya IPK. Jenis pekerjaan apapun di masa depan, membutuhkan soft skill yang mumpuni, karakter yang tangguh, kemampuan dan ilmu multidisplin,” ujar Nadiem.

Guna mengatasi hal tersebut, Nadiem menyebut program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu solusi dalam menjembataninya, dengan berbasis pada konsep ilmu mutidisiplin atau IDCP.

Dalam IDCP, elemen-elemen kompetensi pengetahuan dan keterampilan dikombinasikan dengan spiritualitas dan nilai-nilai hidup.

Baca juga: Disdik Jabar Beri 3 Opsi Belajar bagi Sekolah Terdampak Gempa Cianjur

Hingga saat ini, program Kampus Merdeka telah diikuti oleh lebih dari 420.000 mahasiswa. Jumlah ini, kata Nadiem sangat membanggakan. Salah satu bagian dari Kampus Merdeka yakni program “Kampus Mengajar.” Dalam program, mahasiswa didorong untuk keluar dari zona nyaman mereka.

Mereka membantu guru-guru SD dan SMP dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi para murid dengan memnafaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

Ini menjadi bukti bahwa dengan memberikan mahasiswa berkarir di luar kampus, mereka tergerak untuk mengembangkan pengetahuannya. Pada saat yang sama terpanggil untuk berkontribusi pada negeri.

Baca juga: Menaker: Perusahaan Kesulitan Cari Karyawan dengan Skill Digital

“Inilah yang menjadi implementasi kampus merdeka. Mari kita berkolaborasi untuk memperkuat sektor pendidikan tinggi,” pungkas Nadiem.

Implementasi IDCP pada bidang Tourism, perkuat "Soft skill" Mahasiswa

Tangkapan layar penjelasan Dosen mata kuliah tourism Politeknik Negeri Bandung (Polban), Marceilla Suryana  tentang soft skill yang di terapkan pada konsep IDCPTangkapan layar Youtube Ditjen Diktiristek Tangkapan layar penjelasan Dosen mata kuliah tourism Politeknik Negeri Bandung (Polban), Marceilla Suryana tentang soft skill yang di terapkan pada konsep IDCP

Seminar internasional yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) ini membahas pendidikan karakter sebagai ciri khas hasil pembelajaran perguruan tinggi.

Ditjen Diktiristek sendiri menggandeng beberapa pembicara dari berbagai perguruan tinggi dan juga pakar pendidikan karakter kelas dunia.

Baca juga: BRIN Ajak Unhas Hasilkan Penelitian demi Kesejahteraan Manusia

Dosen mata kuliah tourism Politeknik Negeri Bandung (Polban), Marceilla Suryana hadir sebagai salah seorang narasumber dengan topik “Best Practices IDCP Infusion in Higher Education.” Dalam bahasa Indonesia disebut sebagai “Praktik Baik Infusi IDCP di Perguruan Tinggi.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com