Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset UI: Bermain Game Kompetitif Dukung Perkembangan Kognitif Pelajar

Kompas.com - 03/09/2022, 08:41 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Derasnya perkembangan teknologi membawa banyak pengaruh bagi pelajar, salah satunya kehadiran gim online. Gim online kini semakin digandrungi oleh kaum muda karena memberikan daya tarik tersendiri, apalagi mereka yang ramah dengan dunia digital.

Jari-jari mereka dapat dengan lincah berselancar pada keyboard selulernya. Dapat dimengerti, mereka lahir di tengah perkembangan teknologi atau sering dijuluki dengan digital age, sehingga mampu menggunakan teknologi dengan super cepat, dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri pula bahwa banyak orangtua gelisah terhadap perilaku anak yang sering asyik sendiri dengan seluler mereka. Fenomena ini mengungkap adanya kekhawatiran orang tua akan kecanduan anak-anak dalam bermain gim.

Berangkat dari kondisi tersebut, Tim Cognition, Affect, and Well-Being Laboratory (CAW Lab) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) bersama MABAR.com melakukan riset dengan membandingkan tiga grup pelajar.

Baca juga: Sosok Muhammad Ilyas, Siswa Madrasah Peraih Nilai Sempurna UTBK 2022

Empat keunggulan bermain gim kompetitif dari aspek kognitif dan psikologis

Peneliti membuat tiga grup yakni pelajar competitive gamer (gim kompetitif), pelajar casual gamer (gim kasual), dan pelajar non-gamer (tidak bermain gim). Mereka diberikan tugas-tugas yang sama sehingga mampu mengukur kemampuan kognitif dan psikologisnya.

Hasil yang diperoleh, kelompok yang bermain gim kompetitif lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok gim kasual, dan tidak bermain gim, khususnya dilihat dari segi kognitif dan psikologisnya.

“Setidaknya ada empat aspek kognitif dan psikologis utama di mana pelajar competitive gamer lebih unggul dibandingkan grup lainnya,” ungkap Psikolog Dyah T. Indirasari yang juga merupakan Ketua Tim Peneliti dari CAW Lab Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, ketika memaparkan hasil riset di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Riset tersebut menyimpulkan gim kompetitif seperti esport dapat melatih daya juang pelajar jika dibandingkan dengan pemain gim kasual, dan tidak bermain gim. Berikut manfaat bermain gim kompetitif bagi perkembangan kognitif dan psikologis pelajar:

Baca juga: Bermain Game Bisa Tingkatkan Kecerdasan Anak? Ini Kata Dosen UM Surabaya

1. Aspek kontrol respons yang membuat orang lebih fokus

Pelajar dari kelompok gim kompetitif dinilai lebih fokus dan tidak impulsif dibandingkan kelompok lain. Mereka memiliki kontrol respons yang jauh lebih baik dari pada pemain gim kasual dan yang tidak bermain gim.

2. Akurasi yang jauh lebih tinggi

Gim kompetitif tidak menunjukkan kontrol atensi dan fleksibilitas kognitif yang lebih baik daripada gim kasual. Namun, menunjukkan tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi dari pada gim kasual dalam menyelesaikan tugas. Hal ini membuktikan bahwa kontrol respon yang baik membuat seseorang menjadi lebih baik dalam menghalau distraksi.

3. Kemampuan regulasi emosi yang lebih baik

Gim kompetitif memiliki kemampuan regulasi emosi yang lebih baik, dibandingkan kelompok yang tidak bermain gim. Mereka juga memiliki kepribadian yang tidak impulsif dan tidak rentan terhadap emosi negatif maupun stres. Kemampuan regulasi emosi yang baik, berperan untuk menghindari seseorang menjadi adiktif atau kecanduan.

Baca juga: Mata Kuliah Game Mulai Dikembangkan Vokasi UI

4. Kepribadian yang tidak impulsif dan tidak rentan stres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com