Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Peneliti IPB Pantau 5 Daerah Aliran Sungai di Jakarta

Kompas.com - 23/08/2022, 20:40 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University melakukan pemantauan kualitas air sungai di Provinsi DKI Jakarta.

Ada lima kelompok tim peneliti untuk memantau 5 daerah aliran sungai (DAS) di DKI Jakarta. Lokasi pemantauan meliputi Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Adapun lima wilayah tersebut juga dilalui oleh lima DAS yakni DAS Ciliwung, DAS Sunter, DAS Angke-Pesanggrahan, DAS Cakung, dan DAS Sentiong.

Baca juga: Nitya Jadi Doktor Termuda 25 Tahun Fahutan IPB University

Sedangkan tugas dari tim peneliti itu ialah mengukur dan mencatat data insitu seperti kondisi fisik perairan (mencakup rona lingkungan sekitar) dan parameter kualitas air seperti suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan dan kekeruhan.

Parameter yang diukur

Untuk parameter yang diukur juga mencakup parameter hidrologi, profil perairan sungai seperti lebar sungai, kedalaman, dan kecepatan arus serta pengukuran laju sedimentasi.

Adapun parameter kimia dan mikrobiologi (data eksitu) dianalisis lebih lanjut di Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) DKI Jakarta.

"Ada 120 titik pemantauan di 23 jaringan sungai," ujar Dr. Liyantono selaku Ketua Tim PPLH IPB University seperti dikutip dari laman IPB, Selasa (23/8/2022).

Untuk titik itu terdiri dari Sungai Ciliwung, Cipinang, Angke, Sekertaris, Sepak, Mookervart, Grogol, Sunter, Krukut, Cengkareng, Buaran, Petukangan, Jati Kramat, Kalibaru Barat, Kalibaru Timur, Kanal Timur, Cakung, Cideng, Mampang, Tarum Barat, Kamal, Pesanggrahan, dan Blencong.

Baca juga: Akademisi IPB Beberkan 7 Strategi Menabung bagi Generasi Sandwich

Jakarta Timur (37 titik), Jakarta Selatan (31 titik), Jakarta Barat (24 titik), Jakarta Utara (16 titik), dan Jakarta Pusat (12 titik).

Dikatakan, Provinsi DKI Jakarta dilalui beberapa aliran sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta. Sistem ini sebagian hulunya berada di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Sistem aliran tersebut memiliki fungsi resapan, drainase, dan penahan intrusi air laut. Sedang faktor anthropogenic (manusia) menjadi sumber permasalahan karena mengubah fungsi sistem sungai tadi menjadi tempat pembuangan air limbah domestik maupun industri.

"Kegiatan pemantauan pada tahun 2022 ini diprakarsai oleh Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan, Bidang Pengendalian Dampak, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta bekerja sama dengan PPLH IPB University serta didukung oleh Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah (LLHD) DKI Jakarta," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, pemantauan kualitas air sungai ini dilakukan selama empat periode dalam satu tahun. Hal ini sebagai bentuk keterwakilan musim yaitu musim hujan, dua musim peralihan, dan musim kemarau.

Baca juga: Pakai Styrofoam Bekas, Mahasiswa UGM Inovasi Penyerap Limbah Laundry

Harapan dari penelitian ini

Dr. Liyantono yang juga tenaga ahli bidang manajemen sumber daya air IPB University ini menambahkan, data time series yang dihasilkan selama proses pemantauan ini diharapkan menjadi dasar dalam melakukan:

  • analisis
  • evaluasi
  • serta penyusunan rekomendasi teknis dalam perumusan kebijakan pengelolaan sungai di Provinsi DKI Jakarta.

Kegiatan survei ini bukan menjadi perkara yang mudah, sehari sebelum pelaksanaan koordinator tiap tim bersama dengan Petugas Pengambil Contoh (PPC) air harus mempersiapkan:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com