Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek Dorong Cepat Sekolah Buka PTM 100 Persen

Kompas.com - 16/07/2022, 14:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, Muhammad Hasbi mengatakan, pemerintah mendorong sekolah untuk mengoptimalkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

Hal itu demi memulihkan pendidikan di Indonesia karena sebelumnya telah lama melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Ada Residu Pestisida di Mi Instan? Begini Penjelasan Ahli Gizi Unair

Demi memperkuat kepercayaan diri warga sekolah jalani PTM 100 persen, bilang dia, selain menerapkan protokol kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang memadai, pemberian vaksinasi pada pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) harus terus dilakukan hingga di atas 80 persen, bahkan mencapai 100 persen.

Termasuk juga diberikan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) di lingkungan sekolahnya.

"Jangan lupa murid kita juga harus divaksin sehingga kita bisa menjaga mitigasi risiko terjadinya penularan baik di sekolah maupun di keluarga murid masing-masing," kata dia melansir laman Kemendikbud Ristek, Sabtu (16/7/2022).

Selanjutnya, Hasbi mengatakan, hal penting yang harus dilakukan sekolah dalam menyelenggarakan PTM 100 persen adalah terus menerus menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada peserta didik.

Dia mengaku, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang saat ini tengah dilakukan satuan pendidikan merupakan waktu yang baik untuk menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan.

"Sehingga peserta didik baru yang masuk sekolah sudah mengenal dan bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," jelas Hasbi.

Selanjutnya, hal yang tidak kalah penting dalam kesiapan PTM 100 persen, kata Hasbi, adalah kolaborasi antara satuan pendidikan dengan keluarga.

Baca juga: IPB Luluskan Mahasiswa S3 Termuda Berusia 25 Tahun

"Mari kita perkuat lagi kolaborasi antara orang tua dengan satuan pendidikan sehingga kita bisa melanjutkan kesinambungan stimulasi anak kita, pendidikan anak kita, dari rumah ke sekolah dan juga dari sekolah ke rumah," tutur Hasbi.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Erna Mulati mengingatkan kembali terkait peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah, terutama di Jawa-Bali.

Meskipun tidak tidak terjadi lonjakan, kondisi peningkatan kasus tetap harus diwaspadai, terutama jika menyerang kelompok lansia, anak, dan orang dengan komorbid atau penyakit penyerta.

"Walaupun sudah divaksin, tetap jaga-jaga untuk mencegah komplikasi. Prokes tetap nomor satu dijalankan," ujarnya.

Di sekolah sendiri, kata Erna, penularan Covid-19 perlu diantisipasi mengingat belum semua PTK divaksin dosis lengkap. Oleh sebab itu, pemberian vaksinasi pada PTK sangat penting untuk mencegah terpaparnya Covid-19.

"Masih ada PTK belum memperoleh vaksinasi. Hal ini sangat memprihatinkan. Tentu orang tua akan lebih nyaman kalau cakupan vaksinasi di tempat anaknya bersekolah tinggi," tegas dia.

Erna berharap PTM 100 persen tidak disambut dengan euforia yang justru mengabaikan penerapan protokol kesehatan.

Jika dalam pelaksanaan PTM 100 persen ditemukan kasus Covid-19, harus dilakukan pelacakan kontak erat atau active case finding untuk menemukan sumber penularannya.

Baca juga: Kisah Menarik Alza, Kuliah Gratis di UGM berkat Juara Main Catur

"Dengan begitu dapat mencegah penularan lebih luas. Memang langkah ini memerlukan upaya lebih, tetapi penting untuk memastikan PTM berjalan aman," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com