Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Insecure? Ini Tips Hadapinya dari Psikolog UGM

Kompas.com - 13/07/2022, 16:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Fakultas Psikologi UGM, Acintya Ratna Priwati menjelaskan insecure merupakan perasaan tidak mampu, kurang percaya diri, disertai dengan ketidakpastian dan kecemasaan akan tujuan, kemampuan maupun hubungan dengan orang lain.

"Insecure ini bisa muncul dalam berbagai bentuk yang secara umum terkait dengan perasaan ditolak, tidak dicintai, merasa terisolasi dan lainnya," kata dia melansir laman UGM, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Cerita Perjuangan Anak Petani Asal Yogyakarta Bisa Kuliah di UGM

Perasaan tersebut, kata dia, dapat muncul karena secara alami manusia telah terbiasa membandingkan diri, memberikan penilaian, maupun mengevaluasi diri.

Salah satunya karena pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan.

Pengalaman tersebut bisa berupa komentar negatif dari orang yang dianggap penting ataupun melihat pengelaman orang lain yang kurang menyenangkan.

Kondisi itu menjadikan seseorang ingin menghindari perilaku tersebut dan menyesuaikan perilaku.

"Peristiwa ini terekam dalam memori tidak sadar dan membentuk pola perilaku tertentu pada diri kita maupun orang lain (critical inner voices)," ujarnya.

Faktor lainnya, bilang dia, berada dalam situasi yang melibatkan kecemasan sosial.

Misalnya, terlibat dalam aktivitas yang dijalani bersama orang lain, sehingga orang lain memperhatikan diri kita maupun sebaliknya diri kita berpusat kepada orang lain.

Hal itu menyebabkan munculnya pemikiran membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

"Insecure ini juga timbul karena kepercayaan diri yang tidak tinggi," tutur dia.

Acintya memaparkan ada berbagai bentuk insecure.

Salah satunya dalam relasi pertemanan akan ada perasaan untuk terus menerus membandingkan diri dengam teman dalam kelompok.

Baca juga: Dosen FK Unair Sarankan Hal Ini Sebelum Legalisasi Ganja Medis

Lalu merasa lebih rendah ataupun iri terhadap pencapain teman dalam kelompok.

"Membandingkan diri dengan lingkungan itu hal wajar, tetapi tugas kita adalah mengubah rasa negatif dalam diri menjadi motivasi untuk jadi individu yang lebih baik," ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com