Oleh: Mikaella Audrey Setiawan P (Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Natasya O. Alodia (Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Denrich Suryadi M. Psi., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara)
KOMPAS.com - Tahap perkembangan pada masa remaja merupakan salah satu fase peralihan seseorang untuk menjadi individu yang dewasa, dimana pada tahap ini akan terjadi berbagai perubahan pada diri seseorang tersebut.
Pertumbuhan remaja menurut World Health Organization (WHO) berlangsung mulai dari umur 10-19 tahun. Perubahan-perubahan terjadi dalam beberapa aspek, yaitu mulai dari kondisi fisik, proses berpikir, maupun kondisi emosionalnya.
Baca juga: Pakar UGM: Reshuffle Kabinet Jokowi demi Akomodasi Kepentingan Parpol
Dalam proses bertambah dewasa ini tentu tidak akan luput dari berbagai kemungkinan faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana seorang nantinya akan bertumbuh.
Faktor-faktor yang menjadi penentu utama dari perkembangan remaja di antara lainnya adalah keluarga, teman sebaya, dan lingkungan sekitar.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa faktor lingkungan menjadi salah satu hal yang bisa mempengaruhi kondisi dari perkembangan seseorang.
Bagaimana dengan para remaja di Indonesia yang memiliki tempat tinggal tersebar di seluruh penjuru pulau?
Ada yang bertempat tinggal di daerah pedalaman atau pedesaan sehingga kemungkinan besar kondisi psikis atau mental seseorang masih dianggap remeh.
Fasilitas layanan psikologis juga masih sangat terbatas, tidak memadai atau bahkan belum ada sama sekali. Ada pula remaja yang tinggal di daerah perkotaan dengan akses internet dan fasilitas layanan psikologis yang sudah lebih maju.
Remaja di perkotaan juga menghadapi tantangan yang berbeda yaitu sulit mengendalikan informasi yang terlalu banyak, menyalahartikan informasi yang keliru mengenai kesehatan mental (hoaks) bahkan juga cepat dalam mendiagnosis diri sendiri namun keliru.
Dengan begitu bisa dikatakan bahwa apa yang dialami dan diketahui oleh para remaja di desa dan remaja di kota tentu berbeda.
Baca juga: Epidemiolog Unair: Ini Tolok Ukur Indonesia Bisa Jalani Endemi
Mulai dari lingkungan tempat tinggal mereka, cara mereka berkomunikasi dan bergaul dengan teman sebayanya, serta persepsi mereka tentang kesehatan mentalpun dapat memiliki perbedaan yang signifikan.
Namun yang perlu digarisbawahi adalah para remaja baik di perkotaan maupun pedesaan memiliki tantangan dalam menghadapi perubahan-perubahan perkembangan masa remaja. Hal tersebut tentunya berbeda tiap remaja.
Tantangan ketidakpercayaan diri. Saat memasuki masa perkembangan remaja, penampilan seringkali menjadi salah satu tantangan dikarenakan adanya perubahan bentuk tubuh dan fisik yang terkadang membuat remaja merasa kurang percaya diri.
Latar belakang pendidikan. Pendidikan merupakan sebuah masalah sekaligus menjadi tantangan pada masa perkembangan remaja, karena masa remaja adalah masa emas dimana remaja diharapkan bisa mendapat ilmu sebanyak banyaknya sebagai bekal dimasa depan nanti.