Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UI: BUMN Harus Gesit Investasi pada Startup Lokal

Kompas.com - 16/06/2022, 19:32 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rencana pemerintah mengubah beberapa aturan di industri e-commerce dalam negeri dinilai positif untuk menciptakan kesetaraan perlakuan dan playing field antara bisnis e-commerce asing dan lokal.

Namun, langkah tersebut dinilai tidak cukup sebab industri digital di Indonesia saat ini masih dikuasai oleh perusahaan modal ventura asing.

Baca juga: Pakar UGM: Reshuffle Kabinet Jokowi demi Akomodasi Kepentingan Parpol

Investor dalam negeri, baik swasta maupun BUMN, diminta untuk lebih gesit mendukung perusahaan rintisan (startup) dan industri digital dalam negeri.

Pengamat BUMN dari Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Dr. Toto Pranoto mengatakan, pihak asing dari perusahaan modal ventura, investor institusi, hingga pengelola dana investasi milik pemerintah, berlomba-lomba menanamkan investasinya di startup Indonesia.

Mereka yakin dengan model dan prospek bisnis startup lokal, sehingga berani mengucurkan investasi yang tidak sedikit.

Menurut Toto, sebagian besar investor di balik startup lokal dengan valuasi besar atau berstatus unicorn merupakan perusahaan raksasa asing.

Sebut saja, Softbank yang paling rajin mengucurkan investasi dalam jumlah besar.

"Selain itu ada Alibaba, Temasek, hingga korporasi besar Amerika Serikat seperti Google dan Facebook juga ikut masuk di perusahaan-perusahaan startup yang ada di Indonesia. Pasarnya ada di sini, tapi sayang investornya dari luar," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Oleh karena itu, lanjut Toto, perusahaan BUMN sebagai perusahaan milik negara harus mengambil peran dalam membesarkan startup lokal.

Baca juga: UPN Veteran Jakarta Buka Jalur Seleksi Mandiri S1, Daftar di Sini

Jangan sampai perusahaan BUMN kalah gesit dibandingkan investor asing dalam berinvestasi ke startup lokal.

"Jika perusahaan BUMN tidak mau ambil peran tersebut, maka unicorn baru yang akan muncul di Indonesia akan di backup oleh capital venture asing karena tidak ada modal ventura lokal yang mendukungnya," ucap Toto.

Menurut Toto, investasi BUMN ke startup lokal merupakan bentuk keberpihakan negara melalui Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN untuk membesarkan startup lokal.

Perusahaan BUMN punya kepentingan dalam proses pembinaan startup lokal.

Sebagai negara dengan populasi besar, Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Hal itulah yang sebenarnya mendorong banyak startup asing yang berekspansi ke Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com