Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Murid SD Berkarya, Cikal Manfaatkan Teknologi Metaverse

Kompas.com - 12/01/2022, 18:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Teknologi metaverse dalam bentuk Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) diprediksi menjadi dunia baru generasi digital. Membuat aktivitas dan sosialisasi menjadi tak lagi terbatas oleh jarak dan ruang.

Di tengah pandemi, Sekolah Cikal Cilandak mencoba mengintegrasikan teknologi metaverse sebagai bentuk asesmen program musik bagi murid Sekolah Dasar (SD) kelas 6 dengan jumlah 78 karya dan dengan durasi akses tak terbatas.

Pendidik program musik SD Cikal Cilandak kelas 6, Kelvin Djunaidi mengatakan Cikal Virtual Music Gallery dibuat secara khusus bagi murid kelas 6 untuk program musik dengan cara menampilkan karya komposisi musik mereka dan merekam video klip yang terkait dengan musik tersebut sebagai bagian dari asesmen sumatif (evaluasi akhir untuk memetakan kompetensi murid) program musik.

Baca juga: 5 Jenis Pekerjaan Paling Dibutuhkan di Metaverse, Mahasiswa Harus Tahu

“Pameran musik virtual ini menjadi sarana untuk membuat murid merasakan pengalaman baru belajar, berinteraksi, dan berkesenian dengan teknologi metaverse. Dengan memanfaatkan teknologi, saya berharap murid menjadi lebih tertarik dengan musik dan semakin bersemangat dalam berkarya, khususnya secara digital. Selain itu, kami juga ingin mengajarkan anak untuk menjadi bagian dari masyarakat digital yang produktif," jelas Kelvin dalam keterangan tertulis.

Ia juga menceritakan bahwa murid-murid dan orang tua merasa antusias dapat berkarya dan melihat karyanya secara virtual dengan teknologi metaverse yang sedang berkembang saat ini.

Sekolah Cikal, lanjut dia, menghadirkan program musik di Cikal dengan harapan memberikan pengalaman, memupuk, dan mengembangkan musikalitas dan jiwa berkesenian di dalam diri setiap murid.

Baca juga: Murid Kelas 10 Kreasikan Tenun Jadi Fesyen Milenial, Beromzet Ratusan Juta

“Menggunakan berbagai pendekatan kreatif dan multi perspektif, kami berusaha memperkenalkan musik dan kesenian murid bukan sebagai keilmuan yang rumit dan membutuhkan banyak bakat, melainkan sebagai media ekspresi diri dan sarana mencapai keseimbangan hidup yang mudah, indah, dan menyenangkan,” ucap Kelvin.

Ia berharap, cara ini dapat mengasah 3 dimensi dari 14 dimensi utama Cikal, yakni Intelligent, Innovative, dan Open-minded.

Program musik Cikal juga menjadi program pilihan bagi murid untuk menjadi sarana ekspresi musikal sebebas-bebasnya.

“Di kelas 6, saya mencoba untuk memupuk rasa ingin tahu murid sambil mengajarkan bagaimana cara mereka mencari solusi dari rasa penasaran tersebut. Jadi, di program musik, murid diberi ruang untuk berekspresi secara musikal dengan sebebas-bebasnya. Bagian kami adalah memfasilitasi dengan pendampingan belajar dan teknologi perangkat lunak dan keras kekinian yang memungkinkan siswa belajar dan berekspresi tanpa batas,” tutup Kelvin.

Baca juga: Cerita Naira, Murid Kelas 10 yang Lolos Program Future Doctor Harvard

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com