Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Naira, Murid Kelas 10 yang Lolos Program Future Doctor Harvard

Kompas.com - 15/11/2021, 16:51 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Naira Amadea Senoaji, murid kelas 10 Sekolah Cikal-Amri Setu merupakan salah satu pelajar Indonesia terpilih yang baru saja menyelesaikan program Future Doctors yang diselenggarakan oleh Harvard Student Agency berkolaborasi dengan Learn with Leaders pada Oktober 2021.

Future Doctors Program merupakan program pengenalan dasar-dasar studi medis untuk murid kelas 8-12.

Di program ini, para murid akan mempelajari materi mengenai pewarisan genetik, hormon, imunologi, dan kimia organik. Para peserta juga dapat mengeksplorasi studi tentang berbagai penyakit, mengajukan pertanyaan etika medis, serta menawarkan untuk membedah makalah ilmiah.

Baca juga: 7 Tanda Anak Cerdas dan Berpotensi Punya IQ Tinggi

Tujuan dari program ini sendiri adalah mempersiapkan murid sekolah menengah untuk berkarier di bidang kedokteran.

Ingin menjadi dokter karena bisa membantu banyak orang

Mewakili Indonesia, Naira pun bertemu dengan pelajar seusianya dari beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, India, Filipina, Ghana dan sebagainya.

Naira menceritakan beberapa keseruan selama proses belajar yang dilaksanakan bersama dengan fasilitator mahasiswa senior fakultas kedokteran Harvard University.

“Untuk programnya sendiri berlangsung selama 4 hari secara virtual. Hari pertama, kami belajar bersama fasilitator murid senior di Harvard. Di sana pukul 9 pagi, di Indonesia pukul 8 malam. Kami belajar mengenai genetika, imunologi, kimia organik dan di akhir sesi mengerjakan proyek akhir mengenai penyakit bawaan dan membuat laporannya secara berkelompok,” ucap Naira dalam keterangan tertulis Sekolah Cikal yang diterima Kompas.com.

Naira mengatakan, program ini mencari murid yang benar-benar memiliki passion dan keinginan yang kuat di bidang kedokteran.

Baca juga: Selain Belajar, 5 Cara Ini Dapat Meningkatkan Kecerdasan Anak

“Program ini mencari murid yang punya passion dan keinginan yang kuat di bidang kedokteran. Dalam proses seleksi, aku diminta menyerahkan motivation letter dengan pertanyaan dasar, kenapa ingin jadi dokter? beberapa minggu kemudian aku mendapat kabar lolos dan diundang untuk interview. Proses aplikasinya lancar dan singkat,” tuturnya.

Ketika ditanyakan mengapa ingin menjadi sosok yang bermanfaat, Naira pun menjawab bahwa selama menjadi manusia yang memiliki potensi dan kapasitas, maka penting untuk menjadi manusia yang bermanfaat.

"Kalau aku punya kemampuan, resources, support dan keinginan kuat, untuk apa aku pendam untuk diri sendiri. Aku suka membantu orang lain karena membantu dan menolong orang lain itu menyenangkan. Aku mencari profesi menjadi orang berdaya dan tetap bermakna buat diri sendiri. Di mana aku punya kesempatan menjadi orang yang bisa berdaya bagi masyarakat sekitar, inovasi di masa depan juga,” tuturnya.

Naira bercerita, dirinya bisa sampai lolos ke program tersebut karena ketertarikannya pada mata pelajaran sains, seperti kimia dan biologi.

Baca juga: Murid Kelas 10 Kreasikan Tenun Jadi Fesyen Milenial, Beromzet Ratusan Juta

Minatnya untuk menjadi dokter pun tak terlepas dari dukungan keluarga, terutama dari sang ayah dan kakek.

“Papaku dan kakekku merupakan dokter. Dari dulu, profesi dokter itu telah melekat di aku dan dari kecil aku memang sudah ingin menjadi seperti papa dan kakek. Selain itu, aku pun juga merasa memiliki kemampuan yang baik di bidang sains, khususnya, kimia dan biologi,” cerita Naira.

Kepala Sekolah Cikal-Amri Setu, Siti Fatimah menyatakan kebanggaannya pada capaian Naira. Ia mengatakan Sekolah Cikal-Amri Setu akan senantiasa mendukung Naira dan murid lainnya melalui program yang berbasis kompetensi dan personalisasi untuk dipilih dan mengasah minat bakat, serta dukungan mengikuti berbagai kegiatan nasional hingga internasional.

"Di awal sesi wawancara dengan Naira, kami sudah melihat bahwa Naira adalah murid yang memiliki kemampuan untuk terus berkembang. Kami mendukung hal-hal yang dibutuhkan Naira untuk terus berkembang melebihi batas dirinya saat ini,” ucap Siti.

Sementara itu, orangtua Naira, Purnawan Senoaji mengatakan bahwa keluarga selalu memberikan cerita bagaimana seorang dokter itu dapat berbuat banyak untuk kemanusiaan khususnya di bidang kesehatan.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

"Kami selalu memberikan cerita bagaimana seorang dokter itu dapat berbuat banyak untuk kemanusiaan khususnya di bidang kesehatan, misalnya menolong seseorang yang lost of hopes dan bisa mengubah dunia seseorang dengan membantu kesembuhan pasiennya,” cerita Purnawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com