Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Perjuangan Mahasiswa IPB Naikkan Nilai IP dari 1,89 Jadi 3,77

Kompas.com - 06/01/2022, 18:02 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa IPB University, La Ode Abdul Farid bercerita kalau dirinya mengalami kesulitan menjalani kuliah daring yang telah berjalan selama satu tahun lebih.

Hal ini, tutur La Ode, disebabkan lingkungan rumah yang belum kondusif, keterbatasan paket data internet hingga keterbatasan perangkat yang dimiliki dan sinyal yang sesekali kurang mendukung.

Keadaan itu, membuat Indeks Prestasi (IP) dirinya hanya mencapai 1.89 dan 2.13 di satu tahun perkuliahan.

“Sempat down. Sempat berpikir untuk tidak lanjut kuliah karena Indeks Prestasi (IP) saya 1.89 dan 2.13 di satu tahun perkuliahan. Saat itu saya tidak memiliki laptop, paket data internet terbatas, kondisi ekonomi keluarga yang sulit, tidak ada teman sebaya dan sempat beberapa kali kondisi sinyal tidak bagus,” tuturnya seperti dilansir dari laman IPB University, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Cara Belajar Jan Meyer, Peraih IPK Tertinggi ITB 2021

La Ode sapaan akrabnya, adalah salah satu mahasiswa IPB University yang saat ini memasuki semester empat.

Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan La Ode Hamsida dan Juna Dehe ini tinggal di Halmahera Timur, Maluku Utara.

Sang Bapak bekerja sebagai buruh bangunan bersama anak kedua. Sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

“Tak terbayangkan bagi saya diberikan kesempatan untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama IPB University di Program Studi Agribisnis. Alhamdulillah saya penerima Bidikmisi yang saat ini bernama KIP-Kuliah. Sama sekali tidak terbayangkan bisa kuliah karena ekonomi keluarga sangat tidak stabil apalagi saat pandemi,” ucap La Ode.

Tak ingin berlarut dalam kondisi tersebut, La Ode memberanikan diri untuk mendaftar Pondok Inspirasi, salah satu lembaga sosial pendidikan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tumbuh berproses bersama melalui program pembinaan asrama atau non-asrama.

Baca juga: 5 Beasiswa S2 Luar Negeri yang Terima IPK di Bawah 3

Pondok Inspirasi merupakan organisasi sosial pendidikan dan kepemudaan yang diinisiasi oleh Rico J Artanto, alumnus IPB University, sejak 2013.

Juni 2021, La Ode dinyatakan sebagai salah satu penerima manfaat dari Pondok Inspirasi berasrama, mengalahkan lima ratus pendaftar lainnya setelah melalui rangkaian proses seleksi.

“Saya mengenal lembaga ini setelah mengikuti pelatihan menulis esai yang diselenggarakan oleh Pondok Inspirasi. Awalnya minder karena IP kan kecil, tapi setelah saya lihat persyaratan untuk mendaftar Pondok Inspirasi tidak membutuhkan syarat IP atau IPK, akhirnya saya mendaftar,” ujarnya.

Mahasiswa IPB University, La Ode Abdul FaridDok. IPB University Mahasiswa IPB University, La Ode Abdul Farid

Setelah dinyatakan lolos, tekad La Ode untuk ke Bogor semakin kuat, namun kondisi ekonomi belum memungkinkan. Akhirnya Pondok Inspirasi membantu biaya keberangkatannya.

Kegembiraan La Ode semakin terpancar lantaran tidak hanya mendapatkan fasilitas tiket keberangkatan, ia juga mendapatkan fasilitas yang lain, yakni makan gratis selama di asrama, internet yang memadai, bantuan kesehatan ketika sakit, fasilitas stasiun televisi berkualitas dan tentunya pembinaan (coaching).

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti Lulusan SMA-SMK dan D1-S1, Ini Cara Daftar

Selama di Pondok Inspirasi, La Ode mengaku telah mendapatkan pencapaian yang luar biasa. Selain bakat seni yang terus berkembang dan menjuarai beberapa perlombaan, La Ode juga menjadi Juara 1 Lomba Esai Nasional di Oktober 2021. Lebih membanggakan lagi, baru-baru ini La Ode mendapatkan nilai akademik IP 3.77.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com