Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM: Hidroponik, Solusi Tani Mandiri Perkotaan

Kompas.com - 23/11/2021, 12:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama ini banyak masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Ada sebanyak 70 persen orang tinggal di perkotaan yang artinya 70 persen konsumen hasil tani berada di kota, sedangkan keseluruhan hasil tani dihasilkan di desa.

Sebab, permasalahan tersebut distribusi hasil tani membutuhkan biaya yang tinggi sehingga menyebabkan produk hasil tani tidak kompetitif.

Karenanya, budi daya tanaman sistem hidroponik merupakan salah satu upaya adaptasi dalam keterbatasan lahan, degradasi kualitas lahan, dan adanya dampak negatif perubahan iklim global.

Baca juga: Pakar UGM Prediksi 80 Persen Warga Indonesia Terinfeksi Covid Delta

Menurut Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Eka Tarwaca Susila Putra, Ph.D., saat ini kondisi lahan tidak semakin membaik tetapi justru malah mengalami penyempitan.

"Jika kondisi ini terus menerus terjadi maka akan memunculkan kendala terkait dengan lahan. Saat ini kondisi lahan bukan semakin membaik tetapi malah mengalami pengurusan," ujar Eka seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (23/11/2021).

Dijelaskan, dampak dari permasalahan ini bukan hanya terkait harga, namun juga kualitas hasil pertanian akan menurun karena kurangnya zat hara pada lahan.

Lahan yang tercemar akibat penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebih, dapat menjadi pemicu ledakan populasi hama, penyakit, dan gulma. Disamping itu, dalam kondisi cuaca ekstrem dapat menyebabkan banjir dan kekeringan.

"Sehingga diperlukan solusi baru dalam proses produksi tanaman," tutur Eka.

Seorang Praktisi Hidroponik, Ningrum menjelaskan bahwa keunggulan utama yang dapat menjadi pembeda sistem hidroponik yaitu dapat lebih mudah mengontrol nutrisi bagi tanaman.

Ia juga menuturkan hasil tani hidroponik dari segi fisik tidak akan sebaik tanaman lahan, namun ia dapat menjamin kualitas nutrisi hasil tani hidroponik jauh lebih baik karena tidak menggunakan pestisida.

"Sampai saat ini saya belum menemukan kesulitan yang berarti dalam budi daya hidroponik menggunakan hidroponik," terangnya.

Baca juga: Direktur SD: Generasi Z dan Alpha Perlu Dikenalkan Dunia Pertanian

Namun, dia menyayangkan saat ini kesadaran masyarakat terhadap pengolahan lahan sebagai produksi hasil tani mandiri masih cukup rendah.

Dengan adanya edukasi terhadap sistem hidroponik diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengolahan lahan sempit sebagai penghasil hasil tani mandiri khususnya di daerah perkotaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com