Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Jadi Kreatif untuk Tingkatkan Pola Pikir dan Ketekunanmu

Kompas.com - 22/09/2021, 12:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Arki Sudito dan Jihan Aulia Zahra (*)

Memiliki respon terhadap cara kita bekerja merupakan salah satu pertahanan hidup yang mesti dimiliki. Tidak hanya itu, gaya respon tersebut juga ternyata memiliki kaitan erat dengan perkembangan pola pikir dan kegigihan kita, lho!

Secara umum, gaya respon atau creativity style dibagi menjadi dua, yakni menciptakan sesuatu yang baru (innovator) dan mengadaptasi dari sesuatu yang sudah ada (adaptor). Kemudian, dari dua jenis ini, berkembang delapan kategori seperti yang sudah pernah ditulis di artikel 8 Tipe "Creativity Style", yang Mana Punyamu?

Tahun 1973, Michael Kirton mengembangkan suatu konsep yang diberi nama creativity style. Di dalam konsep tersebut, kreativitas bukan lagi sebagai suatu tingkatan atau kapasitas yang dimiliki seseorang, tetapi lebih merupakan cara atau gaya seseorang dalam menunjukkan kreativitasnya.

Tidak seperti dulu, sebelum Kirton mengembangkan konsepnya, kreativitas lebih sering diukur hanya sebagai tingkat kreativitas untuk menunjukkan kualitas dari kemampuan seseorang dalam berkreasi.

Dalam perkembangannya, pengukuran terhadap kreativitas dilakukan dengan melihat gaya kreativitas seseorang, bukan dari tinggi atau rendahnya kreativitas seseorang.

Berdasarkan teori Kirton inilah, Growth Center dan Klob melakukan survei terhadap ribuan orang di Indonesia untuk mengetahui tingkat creativity style mereka.

Lebih lanjut, dari survei ini kemudian ditemukan fakta lain yang tidak kalah menarik, creativity style berhubungan erat dengan pola pikir berkembang (growth mindset) dan ketekunan (grit). Bagaimana hal itu dapat terjadi?

Baca juga: Meningkatkan Potensi Diri dengan Mengembangkan Creativity Styles

Hasil analisis yang didapatkan dari survei tersebut menunjukkan bahwa individu dengan creativity style yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan atau menciptakan ide-ide baru (originality), akan memiliki hasrat yang kuat untuk belajar, meningkatkan diri untuk jadi lebih baik (growth mindset), dan memiliki ketekunan atau kegigihan yang berkelanjutan untuk mencapai target (grit), begitupun sebaliknya.

Namun, selain kemampuan-kemampuan di atas, ada faktor lain yang mungkin ikut memengaruhi tingkat kemampuan originality, growth mindset, dan grit seseorang seperti jenis kelamin, usia, dan faktor-faktor lainnya.

Bila kemampuan dalam mengembangkan atau menciptakan ide-ide baru (originality) seseorang meningkat, maka hasrat yang kuat untuk belajar, meningkatkan diri untuk jadi lebih baik (growth mindset), dan ketekunan atau kegigihan yang berkelanjutan untuk mencapai target (grit) juga akan ikut meningkat, begitu pula sebaliknya.

Lebih lanjut, analisis hasil survei memperlihatkan bahwa originality yang merupakan bagian dari creativity styles meningkat apabila unsur dari grit atau kegigihan yakni interest dan perseverence mengalami peningkatan pula.

Sama kasusnya dengan grit, pola pikir seseorang akan lebih mudah berkembang atau memiliki growth mindset apabila tingkat originality mereka tinggi. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa faktor lain seperti jenis kelamin, usia, dan faktor lainnya juga memengaruhi baik itu creativity style, pola pikir, dan kegigihan seseorang.

Baca juga: 4 Tipologi Grit: Kamu Termasuk yang Mana?

Bagaimana dengan punyamu? Sudahkah kamu mengetahui creativity styles yang melekat pada dirimu? Bila kamu penasaran dengan hal tersebut dan ingin meningkatkan pola pikir dan kegigihanmu, akses discovery.kognisi.id untuk info lebih lanjut!

(*) Arki Sudito (Co-founder & CEO Growth Center) dan Jihan Aulia Zahra (Content Writer & Editor Growth Center), HR Business Accelerator - membantu individu menemukan dan mengembangkan potensi diri, agar menjadi versi terbaik diri mereka | Powered by Kompas Gramedia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com