Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Cara Jitu Mengetahui Kesiapan Belajar Siswa di Awal Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 19/07/2021, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Diannita Ayu Kurniasih, Guru SDN 2 Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah

KOMPAS.com - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) berkepanjangan menimbulkan banyak kebiasaan baru bagi siswa, orangtua, dan guru. Kebiasaan tersebut ada menguntungkan, ada pula mengancam kebiasaan baik yang sebelumnya sudah terbentuk.

Misalnya kebiasaan belajar tiap pagi menjadi kebiasaan yang sulit ditemukan pada masa PJJ, terlebih bagi daerah terkendala pembelajaran daring. Akibatnya learning loss jadi sering ditemukan di kalangan siswa dan dikeluhkan guru juga orangtua.

Memasuki tahun ajaran baru, tidak sedikit guru yang terjebak pada hasil laporan belajar pada kelas sebelumnya yang secara penuh menggunakan PJJ sebagai sarana belajar. Guru masih melihat kemampuan siswa dari rapor yang dibagikan pada akhir tahun ajaran tersebut.

Data tambahan lainnya paling hanya didapatkan melalui wawancara dengan wali kelas sebelumnya. Namun, data tersebut sebenarnya tidak cukup untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan menerapkan metode pembelajaran yang tepat di kelas baru siswa.

Peran asesmen diagnostik

Asesmen diagnostik merupakan cara efektif mengetahui kesiapan belajar siswa, baik di kelas baru maupun sekolah yang baru.

Baca juga: Yuk Pahami Konsep Asesmen Nasional 2021

Meskipun telah digulirkan pada awal tahun ajaran Juli 2020, dengan diterbitkannya buku panduan asesmen diagnostik oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran, rupanya penerapan asesmen diagnostik berkala ini belum populer.

Padahal, asesmen diagnostik ini sangat diperlukan guru untuk menentukan langkah belajar tepat bagi masing-masing siswa. Penggunaan asesmen diagnostik yang terdiri atas asesmen diagnostik kognitif dan nonkognitif dapat membantu guru menyusun perencanaan pembelajaran yang tepat.

Asesmen diagnostik kognitif merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan guru untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dari segi materi. Sedangkan asesmen diagnostik nonkognitif digunakan untuk mengetahui kesiapan belajar siswa dari segi non materi.

Dalam asesmen diagnostik kognitif, siswa harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kompetensi dasar tiap mata pelajaran dari jenjang sebelumnya.

Misalnya asesmen diagnostik mapel Matematika, saya memberikan 10 soal matematika kelas 4 untuk calon siswa kelas 5. Mulai dari soal bilangan, pecahan, hingga mencari rumus suatu bangun.

Sedangkan asesmen diagnostik non kognitif terdiri dari tiga kelompok pertanyaan, yaitu tentang motivasi diri, dukungan keluarga, hingga sarana dan prasarana di rumah.

Pertanyaan dapat berupa pilihan kompleks, pemilihan emoticon untuk menggambarkan perasaan siswa, hingga pertanyaan terbuka.

Perkembangan siswa lebih optimal

Hasil dari asesmen tersebut bukan bertujuan untuk membedakan siswa, namun lebih digunakan untuk menentukan treatment yang tepat untuk mencapai perkembangan siswa dengan optimal.

Melalui hasil asesmen, guru dapat merancang beberapa metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com