Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar "Pancasila is Me" SPK Penabur Jakarta: Ini Cara Anak Muda Bela Negara

Kompas.com - 26/06/2021, 14:26 WIB
Mahar Prastiwi,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang nilai-nilainya harus dihayati semua warga Indonesia, termasuk kalangan generasi muda. Pancasila berfungsi sebagai pemersatu di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.

Saat ini, Indonesia butuh peran generasi muda Indonesia untuk menggali ulang nilai Pancasila dan mempraktekkannya.

Hal ini penting dilakukan demi mencapai Indonesia yang bersatu dan maju. Terlebih pada era globalisasi dan kemajuan teknologi yang dialami saat ini juga menjadi tantangan besar bagi generasi milenial untuk menjadikan Pancasila sebagai gaya hidup.

Baca juga: Guru Besar UNY: Deteksi Dini Potensi Anak Bisa Optimalkan Prestasi

Untuk menggelorakan nilai-nilai Pancasila di kalangan para pelajar, SPK Penabur Jakarta mengadakan webinar bertajuk "Pancasila is Me", Sabtu (26/6/2021).

Tema "Pancasila is Me" sengaja diangkat karena sering muncul berbagai pertanyaan di kalangan anak muda, di antaranya; Apakah Pancasila masih relevan bagi generasi milenial? Apa artinya menjadi warga negara Indonesia? Bagaimana pelajar bisa berkontribusi bagi negara Indonesia?

Dalam webinar ini, ada dua pembicara yang dihadirkan dengan cerita masing-masing dalam
pengamalan Pancasila mereka melalui pilihan kariernya.

Baca juga: Pakar UGM: Lindungi Anak dari Covid-19, Orangtua Harus Disiplin Prokes

Bela negara bisa dilakukan dengan hal sederhana

Co Founder dan Program Director Beneran (Bela Negara Nasional) Indonesia Avia Destimianti mengatakan, saat anak muda mendengar kata "bela negara" menjadi sesuatu yang menakutkan.

Padahal bela negara itu bisa dilakukan dengan apa saja yang dimiliki, termasuk pelajar. Tak terkecuali, anak muda juga bisa berkontribusi dengan melakukan sesuatu untuk negara Indonesia.

"Pancasila masih sangat relevan dengan generasi milenial. Bangsa kita beragam, tidak hanya suku bahasa, agama, pemikiran yang beda. Di tengah keberagaman ini, butuh sesuatu yang sama yakni Pancasila. Pancasila ini berfungsi menjadi perekat," urai Avia Destimianti.

Baca juga: Peserta SBMPTBR 2021 Wajib Bawa Hasil Tes Rapid atau Swab

Avia menekankan, generasi muda patut bangga menjadi seorang WNI, bahkan dalam sejarah kemerdekaan, banyak anak-anak muda yang mempunyai kontribusi penting.

"Sejarah menunjukkan anak muda bisa berkontribusi banyak. Bisa dimulai dengan membaca berita supaya tahu banyak tentang yang terjadi di sekitarmu. Menjadi relawan online, bisa berkarya dari rumah baik itu berkarya musik, melalui postingan yang menguatkan satu sama lain," beber Avia.

Baca juga: PPDB Jabar 2021 SMA/SMK Tahap 2 Dibuka, Ini Alur dan Jadwalnya

Sampaikan nilai Pancasila melalui lagu

Sementara itu Producer, Composer dan Youtuber Eka Gustiwana mengatakan, wujud nasionalisme dalam karyanya terlihat dari instrumen tradisional yang digunakan. Baik itu di lagu Pelajar Pancasila yang dibawakan Kikan.

Bahkan di lagu Lathi yang viral juga ada sentuhan instrumen musik tradisional.

"Lagu Pelajar Pancasila ini merupakan kerjasama dengan Kemendikbud Ristek. Melalui lagu ini, kami ingin membuat sebuah lagu yang membawa nilai Pancasila dan menjadi lagu abadi untuk segala generasi. Bahkan 10-20 tahun yang akan datang," ungkap Eka.

Menurut Eka, musik dan film merupakan media yang efektif menyampaikan story telling. Eka membuat lagu seenak dan semegah mungkin agar nilai-nilai Pancasila bisa sampai ke generasi muda, bahkan dengan lirik-lirik tidak umum untuk sebuah lagu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com