Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/06/2021, 07:00 WIB
|
Editor Dian Ihsan

KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus merangkak naik. Fakta lain yang tambah memprihatinkan yakni, beberapa diantara kasus positif Covid-19 saat ini sebagian merupakan anak-anak.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Aman Bhakti Pulungan, menyebutkan kasus Covid-19 pada anak di tanah air naik 11-12 persen.

Bahkan, selama masa pandemi, jumlah kematian anak balita meningkatkan hingga 50 persen atau ada 1.000 kematian pada anak setiap minggunya.

Menanggapi hal ini, Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Citra Indriani menjelaskan, sebenarnya sejak awal anak-anak mempunyai risiko untuk terinfeksi sars cov-2.

Baca juga: PPDB Jabar 2021 SMA/SMK Tahap 2 Dibuka, Ini Alur dan Jadwalnya

Kasus positif Covid-19 pada anak

Menurutnya, di provinsi DIY sendiri kasus pertama Covid-19 adalah pada anak-anak. Namun pada saat awal pandemi, pengetahuan yang ada tentang infeksi virus ini terhadap anak menunjukkan bahwa gejala yang terjadi adalah sedang ke berat.

"Pengetahuan kita belum sepenuhnya lengkap untuk virus ini, sehingga masih berkembang. Apalagi virus pun mengalami mutasi dan menyebabkan perubahan karakternya," jelas Citra seperti dikutip dari laman UGM, Jumat (25/6/2021).

Citra mengakui, vaksin yang ada saat ini, belum direkomendasikan untuk diberikan terhadap anak-anak.

Baca juga: Peserta SBMPTBR 2021 Wajib Bawa Hasil Tes Rapid atau Swab 

Vaksin untuk anak belum jadi prioritas global

Pasalnya, semua vaksin ketika akan digunakan harus melalui uji terlebih dahulu untuk efikasinya. Apakah memberikan manfaat atau tidak, meskipun dalam kondisi kegawatdaruratan.

"Pada saat ini memang kita masih dan harus menunggu hasil uji klinis pada kelompok anak, sebelum bisa kita berikan ke anak-anak," terang Citra.

Meski sudah ada vaksin yang sudah direkomendasikan oleh WHO SAGE (Strategic Advisory Group of Expert) bagi mereka yang berusia lebih dari 12 tahun yaitu Pfizer/Biontech. Namun selama ini anak-anak memang belum menjadi prioritas secara global.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Anak Kuli Bangunan Lolos SNMPTN di FMIPA UGM

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+