Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Beri Masukan Gibran Jelang Dilantik Jadi Wali Kota Solo

Kompas.com - 07/01/2021, 18:23 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan sejumlah masukan kepada Gibran Rakabuming Raka jelang dilantik sebagai Wali Kota Solo.

Pernyataan itu disampaikan Kepala Pusdemtanas LPPM UNS Sunny Ummul Firdaus, melansir laman UNS, Kamis (7/1/2021).

Baca juga: Rektor UNS: Kami Tidak Komersialisasi Kampus

"Hal pertama, pentingnya Gibran mengambil kebijakan yang mampu menjaring banyak kader dalam menyukseskan program kerjanya selama lima tahun ke depan," ungkap dia.

Selain itu, kata dia, Gibran sebaiknya membangun sinergitas yang baik dengan berbagai pihak.

Sebab pada prinsipnya, suatu program apapun akan dapat berjalan dengan baik apabila kolaborasi berjalan dengan sempurna.

Masukan itu, kata dia, sangat rasional mengingat besarnya tanggung jawab dan pekerjaan rumah yang ditangani Gibran bersama Teguh Prakosa.

Tak hanya itu, masih banyak pula pihak yang meragukan kepemimpinan Gibran dalam memimpin kota Solo.

Sunny juga mengingatkan Gibran agar memiliki komitmen dalam menghindari "titipan" dari partai pendukungnya di sejumlah posisi penting.

Walaupun ini bukanlah hal yang mudah, Sunny meminta komitmen tersebut harus tetap dipegang oleh Gibran.

Maksimalkan pengalaman di dunia bisnis

Dia justru meminta Gibran agar memaksimalkan potensi dan pengalamannya di bidang bisnis, dalam membangun dan mengembangkan sektor perekonomian di Solo.

Alasannya, Kota Solo memiliki sumber daya manusia (SDM) dan kekayaan budaya yang potensial.

Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19 dari Akademisi IPB

"Gibran punya keahlian dalam bidang bisnis, ini menjadi peluang bagi Solo untuk lebih maju. Asalkan komposisi orang tepat yang duduk di pemerintahan Solo," jelas Sunny.

Perlu keseimbangan politik

Hal lain yang disoroti oleh Sunny adalah adalah keseimbangan politik dalam pemerintahan Gibran-Teguh ke depannya.

Sebab, dalam pencalonan Gibran-Teguh banyak partai politik (parpol) yang memberikan dukungan.

Keadaan itu, lanjut Sunny, bisa memunculkan beberapa risiko politik, seperti pemerintahan yang cenderung bersifat kompromistis dan menjadi akomodatif terhadap kepentingan parpol.

Pada tataran teori, dia menegaskan, oposisi memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga keseimbangan demokrasi.

Sunny menyebutkan, ada sejumlah peran oposisi yang bermanfaat bagi pemerintahan Gibran-Teguh, seperti penyeimbang kekuasaan, stimulus persaingan yang sehat antara elit politik, dan lainnya.

Baca juga: Pakar UNS: Sektor Pariwisata Akan Menggeliat pada 2021

"Penguatan oposisi demi kebijakan yang sejalan dengan kepentingan rakyat dan menghindari terjadinya oligarki. Tanpa oposisi, politik akan pincang dan tak seimbang," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com