Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

132 Paten UB Terbanyak Se-Indonesia Saat Pandemi, Presiden Apresiasi

Kompas.com - 05/01/2021, 13:40 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Universitas Brawijaya (UB), yang mampu mengajukan 132 paten selama pandemi Covid-19. Jumlah tersebut merupakan terbanyak di Indonesia dalam kategori universitas.

"Saya memperoleh laporan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, total paten yang diajukan oleh para inventor Unibraw sebanyak 132 paten. Tertinggi di Indonesia dalam kategori universitas," kata Jokowi dalam Dies Natalis ke-58 Universitas Brawijaya yang disiarkan di saluran YouTube UBTV Livestream, Selasa (5/1/2021).

Presiden Jokowi berpesan bagi semua sivitas akademika UB mengenai pentingnya membangun karakter di lingkungan pendidikan tinggi.

Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Lebih Banyak Inovator

"Ini pesan yang terus menerus saya sampaikan, pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh. Yang memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan. Berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi," ujar Jokowi.

Jokowi juga berharap sivitas akademika UB berintegrasi, memegang teguh nilai Pancasila, serta memiliki sikap antikorupsi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, permasalahan kesehatan diharapkan ditangani dengan cepat pada 2021. Jokowi menambahkan vaksinasi Covid-19 segera dilakukan, tetapi disiplin protokol kesehatan juga tetap dijalankan.

"Tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Kita semuanya berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa kita tangani dengan cepat. Dan vaksinasi akan segera dilakukan. Tapi, kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," ucap Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi: Indonesia Punya Banyak Inovator Hebat

Lebih lanjut, hal ini tidak boleh berhenti hanya sampai pendaftaran paten sebuah karya. Namun, harus ada kerjasama hilirisasi hasil-hasil riset dengan industri.

"Pendidikan harus dilakukan dengan cara-cara baru. Mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar dengan siapa saja," ungkap nya.

Misalnya saja belajar kepada pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, dan belajar kepada para pelaku lapangan lainnya.

"Kerja sama dengan para praktisi ini bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa. Tetapi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi. Untuk riset dan development di dunia industri dan sekaligus pengembangan ilmu murni," kata dia.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga berharap dunia pendidikan membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan dan antikorupsi.

Baca juga: Universitas Brawijaya Peroleh Dana Hibah Penelitian Covid-19 dari Inggris

"Yang memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan dalam persaudaraan dan persatuan. Berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi," tutupnya.

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut perekonomian Indonesia sudah mulai bangkit di 2021. Dia mengatakan awal 2021 disambut dengan banyaknya investasi yang masuk.

"Kehidupan perekonomian sudah mulai sedikit bangkit dan akan terus bangkit lebih baik, ditandai dengan semakin banyaknya investasi di awal tahun 2021 ini," ujar Presiden Jokowi.

Menurut dia, kondisi ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Selain itu, dapat membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya serta membangkitkan perekonomian Indonesia di tengah persaingan global yang sangat ketat.

Kendati begitu, peluang tersebut membutuhkan kesiapan diberbagai bidang. Khususnya, dalam pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter kebangsaan kuat, inovatif, serta kompetitif.

"Dan mampu memenangkan hiperkompetisi dunia yang penuh dengan disrupsi dan ketidakpastian," ucap dia. Untuk itu, ia meminta semua kampus bisa terus membantu mahasiswa berdaya saing tinggi dan unggul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com