Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Jadi Portal Berita Online Pilihan Generasi Y dan Z

Kompas.com - 15/12/2020, 20:03 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah mengubah cara berkomunikasi banyak orang secara signifikan, termasuk dalam mengonsumsi berita Menariknya, bagaimana generasi muda mengonsumsi berita nyatanya jauh berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Survei yang dilakukan perusahaan konsultasi komunikasi Maverick Indonesia yang melibatkan 453 responden muda di kawasan Jakarta dan Kota Bandung, mencoba menemukan pola generasi muda (generasi Y dan Z) dalam mengonsumsi berita.

Analytics Manager of Maverick Indonesia Karen Kusnadi mengatakan, alasan mengapa survei berfokus pada gen Y dan Z ialah karena menurut data Bappenas 2019, sebanyak 63 juta masyarakat Indonesia berada pada rentang usia muda (20-35 tahun).

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi

"Kalau kita lihat dari persentase, jumlah ini itu sekitar 23,5 persen dari total penduduk Indonesia, persentase yang tergolong besar dan diprediksi akan terus bertambah ke depannya," papar Karen dalam konferensi daring "Where Gen Y and Z Get Their News From", Selasa (15/12/2020).

Menghabiskan banyak waktu di ponsel

Survei mendapati, sebanyak 62 persen gen Y dan Z memiliki kebiasaan mengikuti perkembangan berita harian, namun bagaimana mereka mengonsumsi berita ternyata jauh berbeda dengan bagaimana orangtua mereka (generasi sebelumnya) dalam mengonsumsi berita.

Sebanyak 89 persen gen Y (18-23 tahun) dan Z (24-32 tahun) yang lahir di era digital/ digital natives, didapati mengonsumsi berita harian melalui ponsel pintar (smartphone) mereka.

"Temuan pada Juni 2020 lalu, rata-rata gen Z di Indonesia menghabiskan waktu 8,5 jam per hari bersama smartphone mereka. Sehingga tidak aneh bila mereka membaca dengan smartphone," papar Karen.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah IPA Sepi Peminat, tetapi Berprospek Cerah

Sebanyak 81 persen rutin mengonsumsi berita, baik melalui portal berita online maupun media sosial. Di mana media tradisional tak lagi menjadi sumber pencarian berita bagi 59 persen gen Y dan 41 persen gen Z yang terlibat dalam survei tersebut.

Seiring dengan temuan tersebut, kata Karen, tidak heran bila kini berita digital menjadi "new normal" untuk sumber berita.

Kompas.com portal berita "terfavorit" generasi muda

Konferensi daring Where Gen Y and Z Get Their News FromDok. KOMPAS.com/AYUNDA PININTA KASIH Konferensi daring Where Gen Y and Z Get Their News From

Portal berita online menjadi sumber berita paling banyak digunakan oleh 85 persen generasi Y dan Z. Diikuti media sosial (84 persen), messaging app (43 persen), televisi (16 persen), radio (6 persen), serta media cetak (5 persen).

Ada lima portal berita online yang paling banyak dipilih oleh generasi muda.

Kompas.com menempati peringkat pertama sebagai sebagai sumber berita pilihan generasi Z dan Y. Lalu diikuti oleh CNNIndonesia, Detik,com, Kumparan serta Tirto.id.

Dalam memilih sumber berita, faktor kredibilitas ternyata menjadi acuan bagi gen Z dan Y. Dengan kata lain, generasi ini sudah peduli terhadap kemungkinan berita yang salah atau hoaks dan mampu menilai apakah sumber berita tersebut kredibel atau tidak.

Baca juga: Kemendikbud Salurkan Kartu Indonesia Pintar untuk Siswa Prasejahtera

"Media mainstream masih menjadi sumber berita yang paling banyak dicari oleh generasi muda. Kenapa? Karena kredibilitasnya," papar Karen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com