Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa MA Berprestasi Bisa Masuk Kampus PTKIN Tanpa Tes

Kompas.com - 13/12/2020, 14:10 WIB
Dian Ihsan,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) meminta siswa Madrasah Aliyah (MA) yang berprestasi bisa masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tanpa jalur tes.

"Wakil Rektor (WR)/Wakil Ketua (WK) Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni harus mengundang siswa MA berprestasi untuk masuk PTKIN tanpa melakukan tes," ucap Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Suyitno, melansir laman Kemenag, Minggu (13/12/2020).

Baca juga: 57 Kampus PTKIN Dibangun dengan Dana hingga Rp 8 Triliun

Suyitno mengatakan, semua siswa atau siswi yang sekolah di MA yang hafidz Al-Qur'an, juara olimpiade, mempunyai prestasi akademik dan non akademik, serta brillian, bisa menjadi bibit-bibit unggul bagi pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

"Kita ingin memastikan input mahasiswa yang masuk ke PTKIN dari tahun ke tahun adalah yang berkualitas dan WR/WK III mempunyai data prestasi mahasiswa sejak awal untuk memudahkan pembinaan," ucap dia.

Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini menegaskan, tugas PTKI bukan hanya mengajarkan baca tulis Al-Qur'an, tetapi sudah menyentuh ke substansi keagamaan. Disinyalir, saat ini masih ada mahasiswa yang belum bisa mengaji.

"Mestinya kemampuan membaca Al-Qur'an sudah selesai saat mereka di pendidikan dasar dan menengah, bahkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)," tutur dia.

Dia berharap, sistem penerimaan mahasiswa baru tidak semata-mata berbasis computer base test (CBT). Karena, CBT dinilai kurang dalam mendeteksi pemahaman dan pengalaman keagamaan calon mahasiswa.

Baca juga: 464.415 Mahasiswa PTKI Segera Terima Kuota Internet 50 GB

"Pemahaman, pengalaman dan pengamalan agama harus clear karena menjadi visi PTKI," ungkap dia.

Bahkan, Suyitno menambahkan, untuk menjaring bibit-bibit unggul, kalau perlu ada kuota khusus untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah bagi mereka yang mempunyai kualitas khusus.

"Di antara kuota KIP Kuliah yang saat ini 17.565 orang, memungkinkan untuk diberikan kepada siswa yang berprestasi, tetapi mengalami keterbatasan ekonomi," sebut dia.

Kampus PTKIN harus bersinergi

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono Abdul Ghofur mengharapkan, kampus PTKIN dengan Direktorat di bawah pimpinannya dapat mengembangkan sinergi.

"Ini bertujuan agar pondok pesantren dan PTKI menjadi lebih maju, salah satunya melalui ma’had al-jami'ah," ucap Waryono.

Waryono menambahkan, kini dirinya sedang menjalin kerjasama dengan Kementerian BUMN dan Kemenko Perekonomian dalam penguatan pemberdayaan ekonomi di pesantren.

Baca juga: Kampus PTKIN Harus Kuatkan Tali Persaudaraan Bangsa, Ini Alasannya

"Kita harus saling sinergi agar PTKIN dan Pondok Pesantren berkembang dengan baik dengan potensinya masing-masing," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com