Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Mulai Kuliah Tatap Muka Mulai November 2020, Mahasiswa Wajib Bawa Surat Bebas Covid-19

Kompas.com - 07/06/2020, 18:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com- Universitas Gadjah Mada (UGM) akan mengizinkan mahasiswa lama maupun baru menjalani kuliah tatap muka di kampus pada bulan November dengan membawa Surat Keterangan Bebas Covid-19.

Saat tiba di kampus, mahasiswa akan mengisi SSO Simaster, melakukan cek kesehatan di klinik GMC, mendaftar ke Asem Kranji, dan mendaftar masuk ke laboratorium departemen atau fakultas.

Kebijakan tersebut berdasarkan rancangan skenario kegiatan belajar mengajar di UGM tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dijalankan di tengah pandemi Covid-19.

Skenario ini disusun berdasarkan pada prediksi kapan corona berakhir di Indonesia dan mulai bisa menjalani hidup normal yang dirilis oleh Lembaga Biologi Molekuler Ejikman, UGM, UI, Singapore University of Technologi and Design, dan pemerintah.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Djagal Wiseso Marseno mengatakan, kegiatan perkuliahan masih akan dilakukan secara daring mulai September hingga Oktober 2020. Lalu, akan berubah menjadi sistem luring (tatap muka) pada November-Desember 2020.

“Untuk kuliah luring sifatnya untuk pendalaman karena materi sebenarnya sudah disampaikan secara daring,” jelasnya seperti dikutip dari laman UGM.

Baca juga: UGM Lanjutkan Kuliah Online di Tahun Ajaran Baru 2020/2021

Djagal menyampaikan UGM menerapkan kebijakan gradual repopulation pada mahasiswa di semester I tahun ajaran 2020/2021. Kebijakan ini mengatur mahasiswa untuk kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kampus secara bertahap.

“Kita mulai pada bulan Juni-Agustus 2020 membuka kampus hanya untuk mahasiswa yang menjalankan riset dan tugas akhir. Saat beraktivitas di kampus juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak serta tidak berkerumun,” urainya.

Adapun perkiraan populasi mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan riset dan tugas akhir di kampus adalah 25 persen dari populasi mahaisswa S1, 50 persen populasi mahasiswa S2, dan 30 persen mahasiswa S3.

Djagal menekankan bahwa sebelum kembali ke UGM, mahasiswa diminta untuk melakukan tes bebas Covid-19 dari puskesmas asal mahasiswa. Surat keterangan sehat bebas Covid-19 tersebut dibawa untuk keamanan dalam perjalanan.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan berkomunikasi dengan dosen pembimbing terkait rencana pelaksanaan riset di kampus.

“Jika riset dan tugas akhir belum selesai, mahasiswa bisa melanjutkan menjalaninya di kampus pada semester selanjutnya,” ujarnya.

Memulai tahun ajaran baru di Bulan September-Oktober 2020 perkuliahan masih dilakukan secara daring. Pengampu kuliah daring dilakukan oleh dosen senior dan dosen junior.

Selanjutnya, pada awal November 2020, baik mahasiswa lama maupun baru diijinkan masuk kampus untuk menjalani kuliah luring dengan membawa SK Bebas Covid-19.

Djagal menyebutkan untuk pengajar kuliah secara luring dilakukan oleh dosen junior. Sementara dosen senior diutamakan mengisi kuliah daring karena memiliki kerentanan tinggi akan infeksi Covid-19.

Baca juga: UGM Kembali Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi 4ICU, UI Peringkat 2

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com