Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Nadiem Makarim: Pendidikan Milik Masyarakat Bukan Hanya Pemerintah

Kompas.com - 07/05/2020, 19:56 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makariem mengatakan, penting untuk mengenalkan paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif.

Kreativitas dan inovasi yang muncul dari seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

"Saya ingin tersebar sebuah paradigma baru di mana siswa, guru, dan orang tua merdeka untuk mencoba hal-hal baru. Banyak bertanya, mencoba, dan berkarya," kata Nadiem dalam Konferensi Pendidikan dan Peluncuran Program Akademi Edukreator bertema “Membangun Dunia Pendidikan Baru” seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com

Nadiem menjelaskan bahwa prinsip Merdeka Belajar adalah memberikan otonomi, transparansi, efisiensi, dan fleksibilitas.

Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di dunia pendidikan dapat lebih optimal dan berdampak.

Baca juga: 7 Kiat Menjadi Guru yang Dirindu Siswa di Era Merdeka Belajar

"Esensi Merdeka Belajar bahwa pendidikan itu bukan hanya milik pemerintah. Pendidikan itu adalah miliknya masyarakat, dari masyarakat, untuk masyarakat. Tentunya dengan kurasi kualitas yang baik. Tetapi pendidikan itu bisa dalam format yang sangat variatif dan bisa didapatkan dari berbagai macam pihak," jelasnya.

"Dengan teknologi yang kita miliki sekarang, kita bisa akses itu dari mana pun. Jadinya inilah yang namanya Merdeka Belajar," tambahnya.

Untuk itulah, Kemendikbud mendorong terciptanya perubahan mendasar di dunia pendidikan. Salah satunya adalah mendorong partisipasi publik yang lebih besar dalam gotong royong membangun pendidikan nasional.

Nadiem menyebutkan, semakin menguatnya peranan komunitas dan organisasi pendidikan dalam kemitraan bersama pemerintah pusat ataupun daerah.

"Itu yang akan menciptakan transformasi oganik budaya pendidikan kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com