Melansir laman resmi Kebun Raya Ciboda Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), tanaman Kayu Putih ini termasuk ke dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae.
Kayu Putih diketahui sudah ditanam di kawasan Aisa sejak berabad-abad yang lalu, sehingga tanaman ini banyak dijumpai di sebelah utara Australia ke sebelah barat papu Nw Guinea, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, khususnya di Pulau Buru dan Pulau Seram, pohon Kayu Putih tumbuh alami secara melimpah, mencapai ratusan ribu hektar.
Panaman kayu putih pada awalnya atau pertama kali ditemukan di kawasan pantai daerah torpik lembab yang panas.
Juga diketahui bahwa tanaman ini dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, namun lebih dapat bertahan di dataran pantai yang berawa, bahkan kadang-kadang ditemukan di daerah yang tergenang air selama musim hujan pada kedalaman lebih dari satu meter.
Uniknya, di Pulau Buru dan Pulau Seram tersebut, pohon kayu putih tersebut tumbuh pada tanah-tanah yang tidak subur, di punggung bukit yang berkerikil, dan pada lapisan tanah liat cokelat kemerahan.
Bahkan, tanaman kayu putih ini sangat mudah sekali tumbuh di sana bak ilalang yang muncul di lahan-lahan terbuka tidak tergarap.
Adapun, minyak kayu putih yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sampai saat ini ternyata dihasilkan dari daun dan ranting-tanting yang disuling.
Minyak kayu putih biasanya digunakan untuk banyak hal seperti obat antiseptik untuk saluran pernapasan dan saluran kemih, bronkitis, radang tenggorokan, meringankan sakit kepala, telinga, gigi, sinusitis, asma dan lain sebagainya.
Baca juga: Jangan Salah Lagi, Ini Perbedaan Eucalyptus dan Kayu Putih
Tanaman Kayu Putih diketahui merupakan tanaman daerah tropik yang berumur panjang dan pertumbuhannya cepat.
Tanaman yang satu ini mampu beradaptasi di daerah tergenang air dan di tanah yang berdrainase baik.
Berikut ciri-ciri tanaman Kayu Putih ini.
(Sumber: Kompas.com Penulis Ellyvon Pranita | Editor Bestari Kumala Dewi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.