Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Bulan Total Akan Terjadi pada 15-16 Mei, Bisa Diamati dari Wilayah Ini

Kompas.com - 14/05/2022, 16:27 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada Minggu (15/5/2022) hingga Senin (16/5/2022). Ini merupakan fenomena Gerhana Bulan Total pertama yang terjadi di tahun 2022.

Gerhana Bulan Total sendiri adalah sebuah fenomena astronomi yang terjadi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus, dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti atau umbra Bumi. Akibat dari fenomena GBT adalah sinar Matahari tidak dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.

Gerhana Bulan Total 15 Mei 2022 akan dimulai sekitar pukul 22:28 EDT (Eastern Daylight Time) atau 09.00 WIB. Kemudian, puncak dari Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 16 Mei 2022, pukul 04.11 UT (Universal Time) atau 11.11 WIB.

Bulan diperkirakan membutuhkan waktu 3 jam, 27 menit dan 58 detik untuk melewati umbra sepenuhnya.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi pada 15-16 Mei 2022, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Gerhana Bulan Total menjadi fenomena astronomi yang cukup ditunggu-tunggu. Tidak sedikit orang yang penasaran dan ingin mengamatinya secara langsung.

Bagi Anda yang ingin mengamati Gerhana Bulan, tidak perlu khawatir sebab Gerhana Bulan bisa diamati secara langsung dengan mata telanjang. Berbeda dengan Gerhana Matahari yang perlu pengamanan khusus seperti kacamata.

Meski begitu, agar terlihat jelas, Gerhana Bulan sebaiknya diamati dengan menggunakan teropong atau teleskop.

Ilustrasi pengamatan gerhana bulan total. (FOTO: Dok. Itera Lampung)KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Ilustrasi pengamatan gerhana bulan total. (FOTO: Dok. Itera Lampung)

Wilayah yang bisa mengamati Gerhana Bulan Total 15-16 Mei 2022

Menjadi Gerhana Bulan Total pertama di tahun 2022, apakah Gerhana Bulan Total 15-16 Mei besok bisa diamati dari wilayah Indonesia? Sayangnya, jawabannya adalah tidak.

Menurut profesor astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, GBT kali ini cukup terbatas wilayah yang dapat mengamatinya.

"(Gerhana Bulan Total) tidak terlihat di Indonesia. Hanya wilayah Benua Amerika dan Afrika yang bisa menyaksikan," terang Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).

"Gerhana terjadi saat di Indonesia siang hari, jadi tidak mungkin terlihat," sambungnya.

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Dilansir dari Space, Minggu (8/5/2022) fase total dari Gerhana Bulan yang akan berlangsung mulai besok ini, lebih banyak bisa diamati di wilayah Amerika Utara, seluruh Amerika Selatan, Eropa Tengah dan Barat, serta sebagian besar Afrika kecuali bagian paling timur.

Thomas menambahkan, Gerhana Bulan Total cenderung berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yaitu pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.

"GBT sering disebut blood moon karena saat gerhana total, Bulan biasanya tampak kemerahan. Bulan mendapatkan pembiasan cahaya merah oleh atmosfer Bumi," jelas Thomas.

Gerhana bulan total atau yang dikenal dengan sebutan super blood moon, Rabu (26/5/2021) malamDokumen BMKG Gerhana bulan total atau yang dikenal dengan sebutan super blood moon, Rabu (26/5/2021) malam

Gerhana Bulan Total 2022 selanjutnya

Setelah Gerhana Bulan Total yang terjadi pada 15-16 Mei, Gerhana Bulan Total selanjutnya akan kembali berlangsung pada 8 November 2022, dilansir dari berita Kompas.com (29/4/2022).

Berbeda dengan GBT di bulan Mei, Gerhana Bulan pada November mendatang bisa diamati dari lebih banyak wilayah di belahan bumi, termasuk wilaya Asia.

Berikut adalah beberapa wilayah yang bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total November 2022 Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tenggara, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Australia, hingga Selandia Baru.

Baca juga: 4 Gerhana Akan Terjadi pada 2022, Satu di Antaranya Menyapa Indonesia

Gerhana bulan tersebut akan mencapai puncaknya pada pukul 10.59 UT atau 18.59 WIB. Fenomena astronomis pada bulan November mendatang ini, dapat disaksikan di lebih banyak tempat di dunia.

“Gerhana ini dapat disaksikan di Indonesia,” tutur Peneliti PR Antariksa dan Pranata Humas Kawasan Bandung-Garut, Andi Pangerang Hasanuddin dan C. Widianingrum.

Meski begitu, tidak semua wilayah atau daerah di Indonesia bisa menyaksikan fase-fase fenomena Gerhana Bulan Total tersebut dari awal-puncak sampai akhir gerhana.

(Sumber:Kompas.com/Zintan Prihatini | Editor : Bestari Kumala Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com